Garam, kapur, dan gipsum terdapat pada sepanjang retakan ini dan terbentuklah danau dengan kandungan garam yang tinggi. Danau ini dinamakan Laut Mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam itu.
Laut Mati punya kandungan garam tertinggi dari seluruh laut di dunia. Kadar garamnya sekitar 32 persen dibandingkan kadar garam rata-rata 3 persen pada Laut Tengah atau Mediterania.
Sejak doeloe material yang terdapat dalam Laut Mati diketahui mempunyai efek mempercantik kulit. Dengan mengoleskan lumpur (mud) ke tubuh, mineral yang terkandung didalamnya terbukti bisa memperbaiki kulit, melancarkan sirkulasi darah juga membantu kesehatan.Â
Hal ini sudah lama diketahui oleh Raja Salomo (raja ketiga Israel dan putra Raja Daud), Ratu Cleopatra (Ratu Kerajaan Mesir Kuno), dan Herodes Agung (Raja Yudea sekutu Romawi). Tak ayal, mereka datang ke Laut Mati untuk memperoleh efek treatment berkhasiat yang disediakan cuma-cuma oleh alam itu.
Kembali saat tiba di Amman Beach Resort. Biru nan indahnya kolam renang ditingkahi hembusan angin kencang menyejukkan, tidak mampu membuat saya ingin cibang-cibung dan berenang didalamnya.Â
Justru birunya air Laut Mati di kejauhan sana yang seolah memanggil-manggil untuk segera saya sambangi. Tapi uuppppsss ternyata menu makan siang sudah menunggu. Jadi sebelum berendam di Laut Mati, santap siang dengan menu Nasi Mandi ala resort yang satu ini tak boleh dilewatkan. Nyam-nyammm.
Kelar makan, segera saya menuju ke Laut Mati. Melewati kolam renang dan menuruni sejumlah anak tangga, saya sempat melihat ada tempat ganti baju, pembilasan dan mandi, serta sewa handuk dan jual celana atau baju renang di toko yang ada di sudut kolam renang.Â
Artinya, semuanya sudah lengkap apabila pengunjung tidak siap untuk berendam di Laut Mati atau sekadar berenang-renang di kolam renangnya saja. Sewa handuk misalnya, bertarif US$2 per helai.