Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo dan Salah Ucap Lafal Salawat

9 Desember 2018   23:25 Diperbarui: 10 Desember 2018   09:09 2819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adalah Ketua DPP Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir yang justru menilai, terkait kesalahan pengucapan lafal shalawat Nabi Muhammad saw itu, Capres Prabowo terkesan dipaksakan untuk tampil secara islami.

"Padahal tidak sesuai dengan jiwa Prabowo itu sendiri. Hal paling mendasar sebagai muslim sejati saja tidak mampu dijiwai oleh Prabowo Subianto," tuding Inas.

Adapun Prabowo sendiri, belakangan justru melontarkan keberangannya terkait minimnya peliputan media termasuk penyebutan jumlah angka peserta Reuni 212. (Baca di sini: Prabowo Harusnya Angkat Topi, Bukan Malah Hujat Media)

Kalaulah ingin memperpanjang kegeramannya, Prabowo hendaknya juga melontarkan dan menujukannya kepada para youtuber dan netizen yang juga telah "menggoreng" kesalahan pengucapan shalawat Nabi saw via video di kanal youtube, dijadikan meme dan konten unggahan di media-media sosial. 

Sama seperti media dan jurnalis yang disebut Prabowo sebagai antek yang ingin menghancurkan Republik Indonesia, maka sebutlah pula para youtuber, netizen dan mereka yang menggoreng kejadian kesalahan ucap shalawat sebagai antek.

'Gimana? Terbukti kan, enggak cuma (media dan) jurnalis saja 'lho - seperti yang diklaim Prabowo -, tetapi juga netizen dan youtuber melakukan hal yang sama, yakni sebagai pihak yang selalu menunggu Prabowo salah ngomong. Alias, tak ubahnya -- seperti yang dituduhkan Prabowo -, merupakan antek yang kerap menanti Prabowo salah ngomong untuk kemudia digoreng srenggggg!

Heheheheeee ... ayo misuh-misuhlah terus.

* * *

Kembali ke topik shalawat. Menyusul salah ucapnya Prabowo dalam menyebut shalawat kepada Nabi Muhammad saw, besar harapan bekas suami Titiek Soeharto ini memperbaiki diri, utamanya dalam penyebutan idiom-idiom islami. Misalnya, untuk yang sederhana-sederhana saja. Mulai dari memahami makna "Bismillah", "Alhamdulillah", "Isha Allah" dan lainnya.

Prabowo juga harus belajar secara fasih menyebutkan (Allah) SWT untuk Subhanahu Wa Ta'ala, (Rasulullah) SAW untuk Shallallahu 'Alaihi Wa sallam, termasuk juga syahadat, dan lafaz kalimat tauhid seperti yang tertera di topi putih yang dikenakannya ketika hadir dalam Reuni 212.

Mengapa begitu? Karena, ambil contoh, mengucapkan shalawat itu begitu penting. Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam bukunya Indeks Hadits dan Syarah menyebutkan, pada hari kiamat kelak, Rasulullah saw akan menjadi saksi bagi orang-orang yang membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun