Yang juga pasti bakal ramai adalah di Kemayoran, tepatnya di Jakarta International Expo. Di sini siap dipertandingkan cabang olahraga seperti judo, kabaddi, kurash, weightlifting, karate, wresling, dan wushu.
Asing ya dengar kabaddi? Ini adalah cabang olahraga yang memadukan antara gulat dengan kelincahan atletnya. Asalnya dari Tamil Nadu, India. Kabaddi juga menjadi cabang olahraga nasional Bangladesh juga India (khususnya negara bagian Punjab, Yamil Nadu dan Andhra Pradesh). Thailand kini juga aktif memainkan kabaddi, utamanya di wilayah Theechub. Kabaddi awalnya diterapkan sebagai bahagian dari proses seleksi seseorang untuk menjadi tentara di wilayah Asia Selatan ini. Satu tim kabaddi terdiri dari 7 pemain.
Antisipasi Lalu-lintas
Nah, dengan venue sebanyak itu (di Jakarta saja) plus jam bertanding yang tak boleh molor, maka terpikirkan dong tentunya oleh kita semua, bagaimana sebaiknya mempersiapkan kelancaran lalu-lintas bagi atlet dan tim ofisial untuk berlalu-lalang dari penginapan menuju lokasi pertandingannya. Tentu ini bukan urusan sepele, malah tidak mudah. Sebab, meleset sedikit saja atlet dari jadwal pertandingan yang ditetapkan, bisa-bisa nanti dianggap gugur. Wah, bisa tercoreng nama Indonesia sebagai penyelenggara, kalau ada atlet maupun ofisial yang terlambat datang ke venue-venue karena alasan terjebak kemacetan lalu-lintas ibukota yang memang terkenal selalu jadi biang kerok.
Makanya, standar waktu untuk mengantar para atlet dan ofisial bertanding sudah ditetapkan. Mereka pergi dari penginapan menuju venue harus dalam tempo, minimal 35 menit! Begitu pun ketika kembali dari venue ke penginapan.
Kebijakan pertama: mengendalikan penggunaan kendaraan pribadi dengan menerapkan sistem ganjil-genap.
Kebijakan kedua: membatasi operasional angkutan barang khususnya sumbu 3 dan seterusnya mulai pukul 06.00 -- 21.00 wib pada titik-titik area tertentu.
Kebijakan ketiga: melipatgandakan jumlah operasi angkutan umum massal.
Penerapannya bagaimana?