Untuk menjadi juru foto mumpuni, lanjut Ruby, tidak usah dipusingkan dengan kamera apa yang dipergunakan. "Yang penting adalah kita harus paham dengan kamera apa yang kita gunakan itu. Ingat, ada pepatah bijak mengatakan: Camera is secondary. The number one is the person behind the camera. Camkan itu dengan baik," nasihat "sang kapten".
Berikut ini, 8 tips yang disodorkan Ruby untuk menjadi juru foto makanan:
Tips #1: Berteman dengan jendela. "Jendela itu penting, karena food photography yang paling baik adalah foto dengan cahaya natural. Cahaya matahari lebih baik. Sinar matahari yang 'jatuh' ke makanan itu jauh lebih colorful dan lebih enak untuk dilihat," ujarnya.
"Perhatikan juga arah datangnya cahaya dengan cara melihat bayangan dari benda yang menjadi obyek foto. Dibandingkan dengan cahaya yang datang dari arah depan obyek foto, maka cahaya yang datang dari arah samping adalah lebih bagus lagi. Kalau cahaya datang dari arah depan, maka obyek foto akan terlihat flat, sedangkan kalau dari samping menjadi semakin terlihat dimensi dari obyek fotonya," terang Ruby.
Untuk lebih mudahnya, Ruby berpesan, sebaiknya arahkan cahaya agar datang dari arah jam 9 sampai jam 3. Kalaupun dari arah jam 12, maka itu artinya dari arah belakang makanan. Artinya, dari sisi kiri, kanan maupun belakang (KKB).
Untuk tips yang satu ini, Ruby memberi contoh, kalau obyek foto yang akan dipotret berwarna kuning, tetapi kita memotretnya dengan terlalu terang bahkan menggunakan lampu flash, maka hasilnya, warna obyek foto yang tadinya kuning bisa malah menjadi putih.
"Jadi, kalau kita memotretnya sudah kelewat terang, maka yang berubah warna putih tadi akan sulit "dikembalikan" warnanya menjadi kuning. Sedangkan kalau kita memotretnya justru dengan opsi agak gelap sedikit, maka warna obyek foto bisa dibuat menjadi semakin kuning. Kita tidak bisa mengembalikan warna putih akibat silau lampu flash yang terlalu terang secara manual," ujarnya.Â