Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Dokter Rita dan Hari Bakti Dokter Indonesia

19 Mei 2018   10:09 Diperbarui: 19 Mei 2018   10:47 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendapat pengawalan PATWAL Kepolisian ketika Baksos Operasi Katarak di Pulau Morotai. (Foto: Dokpri. Rita Polana Yasni)

Gocap untuk satu mata barangkali nilainya sangat kecil. Pasti langsung ludes hanya untuk dua kali saja makan siang di Jakarta. Namun, nilai intrinsik gocap dari sebuah Baksos lebih dari sekadar nilai nominalnya. Sekalipun dibayar gocap, saya justru merasa lebih kaya. Lebih memiliki arti yang sampai sekarang sulit merumuskannya.

Satu pengalaman paling berkesan dan selalu jadi lecutan semangat Rita untuk terus siap memimpin aksi Baksos Operasi Katarak adalah pengalamannya ketika blusukan hingga pedalaman Kalimantan. Di sana, Rita mengoperasi seorang pasien laki. Lelaki ini didampingi istri dan seorang anaknya. Asal tahu saja, lelaki ini sejak sebelum menikah hingga dikaruniai anak, tidak pernah tahu bagaimana paras wajah istri maupun anak kandungnya. Lelaki ini buta akibat katarak yang dideritanya. Selama menjalani kegelapan mata, ia hanya bisa mendengar lembut suara istri dan anaknya saja.

Begitu Rita melakukan operasi katarak, sebelah mata lelaki ini bisa melihat wajah istri dan anak kandungnya, untuk pertama kali dalam hidupnya. Lelaki ini berdiri, menangis dan mengucapkan syukur yang tak terhingga di hadapan Rita. Lelaki ini kemudian berpeluk tangis dengan istri dan anak kandungnya. Sungguh sebuah pemandangan yang mengharukan, sekaligus jadi energi tersendiri bagi Rita untuk terus semakin rajin memimpin aksi-aksi Baksos Operasi Katarak dimanapun lokasi pengabdian itu memanggil.

"Barangkali kalau tidak mengalami peristiwa tersebut, saya tidak akan punya tenaga dan daya tahan untuk aktif dalam kegiatan Baksos Operasi Katarak selama lebih dari satu dekade," tutur Rita di bukunya.

Dr Rita Polana Yasni SpM dalam satu perjalanan. (Foto: FB Rita Polana)
Dr Rita Polana Yasni SpM dalam satu perjalanan. (Foto: FB Rita Polana)
Berikut, cuplikan wawancara saya dengan Dr Rita Polana Yasni SpM:

o o o O o o o

Kapan terakhir Anda melaksanakan Baksos Operasi Katarak?

Baksos Operasi Katarak yang terakhir kita laksanakan yaitu pada 28 April 2018 di RS Puri Cinere, Jakarta Selatan. Ini merupakan kerjasama antara Perdami Jaya, Bank BRI, dan RS Puri Cinere. Ada 49 mata yang kami operasi.

Sebelumnya, masih bersama Perdami Jaya, operasi katarak juga dilakukan pada 12 Mei 2018 di RS Cipto Mangunkusumo. Kami mengoperasi 31 mata. Sebenarnya waktu itu, dijadwalkan ada 40 mata yang harus dioperasi. Tapi ketika hari-H, kita lakukan screening lagi dan ada calon pasien yang terpaksa dibatalkan karena tekanan darahnya tinggi, maupun juga gula darahnya.

Artinya, setiap Baksos Operasi Katarak bisa dilakukan tindakan terhadap 30 sampai 50 mata?

Kita bicara Perdami Jaya yang lingkupnya mencakup DKI Jakarta dan Depok, dan minimal 40 mata, baru kita bisa lakukan Baksos Operasi Katarak. Biasanya pada H-7 kita melakukan screening kepada para calon pasien, dan umumnya rata-rata terjaring 60 mata yang akan dioperasi. Tapi pada saat hari-H, kadang-kadang jumlah ini berkurang karena ada yang tidak hadir, sakit dan alasan lain seperti misalnya, sejak awal screening sudah terindikasi memiliki resiko darah tinggi maupun diabetes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun