Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Refleksi Hardiknas, 795 Ribu Siswa SD Terancam Bangunan Sekolah Roboh di Banten

1 Mei 2018   20:08 Diperbarui: 2 Mei 2018   12:28 3215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi terkini SDN Sampang di Desa Susukan, Kec Tirtayasa, Kab Serang, Banten yang sedang dilakukan rehab. (Foto: Dok. Pattiro Banten)

Selalu dikeluarkan rekomendasi pembangunan untuk ruang kelas yang rusak tersebut. Minimal per tahun harus merehab 500 kelas, tapi susahnya, kerusakan terus bergantian. [Sumber: Radar Banten]

17 Februari 2017 :Kepala Bidang Sekolah Dasar pada Dindikbud Kabupaten Serang Aber Nurhadi mengatakan, dari 1.406 ruang kelas rusak, sudah dilakukan rehab sebagian. Rusak sedang 601 ruang, rusak berat 805 ruang adalah data tahun 2014.

Pada tahun anggaran 2016, sudah direnovasi secara bertahap 152 ruang kelas yang rusak sedang, dan 571 rusak berat. Di luar rehabilitasi, juga sudah dibangun 181 ruang kelas baru, dan 156 perpustakaan di berbagai SD. [Sumber: Radar Banten]

Kondisi terkini SDN Sampang di Desa Susukan, Kec Tirtayasa, Kab Serang, Banten yang sedang dilakukan rehab. (Foto: Dok. Pattiro Banten)
Kondisi terkini SDN Sampang di Desa Susukan, Kec Tirtayasa, Kab Serang, Banten yang sedang dilakukan rehab. (Foto: Dok. Pattiro Banten)
Kondisi terkini SDN Sampang di Desa Susukan, Kec Tirtayasa, Kab Serang, Banten yang sedang dilakukan rehab. (Foto: Dok. Pattiro Banten)
Kondisi terkini SDN Sampang di Desa Susukan, Kec Tirtayasa, Kab Serang, Banten yang sedang dilakukan rehab. (Foto: Dok. Pattiro Banten)
8 Agustus 2017 :Menurut Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, sebanyak 1.200 ruang kelas SD dalam keadaan rusak, dengan 700 diantaranya rusak berat. Pemkab Serang hanya mampu memperbaiki 140 ruang kelas SD setiap tahunnya. [Sumber: Radar Banten]

o o o O o o o

Bangunan sekolah dengan ruang-ruang kelas yang rusak tentu membawa dampak yang kurang baik juga terhadap statistik dan kualitas pendidikan di Banten. Termasuk didalamnya, menyangkut Angka Partisipasi Sekolah (APS), dan Harapan Lama Sekolah (HLS).

Tengok saja tabel APS menurut tipe daerah dan kelompok umur di Banten, pada 2015. Angkanya masih ada yang kurang memuaskan, khususnya pada penduduk usia 13-15 tahun (sekolah tingkat menengah), dan 16-18 tahun (sekolah tingkat atas).

Tabel: Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Tipe Daerah dan Kelompok Umur di Provinsi Banten, 2015. (Sumber: BPS Provinsi Banten)
Tabel: Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Tipe Daerah dan Kelompok Umur di Provinsi Banten, 2015. (Sumber: BPS Provinsi Banten)
Angka belum memuaskan juga terjadi pada statistik tentang Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Tercatat, pada 2016, RLS Banten adalah 8.37 tahun. Sedangkan RLS pada 2017 menunjukkan 12.78 tahun. Sejauh ini, Kota Tangerang Selatan mencatatkan nilai tertinggi untuk HLS dengan 14.39 tahun. Adapun HLS terendah ada di Kabupaten Lebak dengan 'hanya' 11.92 tahun.

Tabel: Harapan Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2013 - 2017. (Sumber: BPS Provinsi Banten)
Tabel: Harapan Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2013 - 2017. (Sumber: BPS Provinsi Banten)
Mencermati data yang ada, kita bisa dengan gampang menyimpulkan, bahwa ada masalah yang terjadi dengan pendidikan di Provinsi Banten. Jangankan mengacu pada nilai-nilai statistik yang tertuang pada sejumlah tabel itu, bahkan secara fisik pun gedung-gedung sekolah (terutama) tingkat sekolah dasar semakin banyak yang tidak layak lagi untuk dipergunakan. Ya, karena rusak!

Ini disampaikan Ari Setiawan, Direktur Eksekutif Pattiro (Pusat Telaah dan Informasi Regional) Banten dalam wawancara via telepon dengan penulis pada Senin siang, 30 April 2018. "Di Banten, cuma ada sekitar 33% sekolah tingkat dasar yang dalam kondisi baik secara fisik," ujar alumnus Fakultas Syariah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten tahun 2009 ini. Ketika itu, skripsi yang dibuat oleh aktivis kampus ini berjudul "Peran Politik Ulama dalam Pembangunan Good Governance di Banten".

Direktur Eksekutif Pattiro Banten, Ari Setiawan di SDN Sampang ketika masih belum dilakukan rehab bangunan. (Foto: Dokpri. Ari Setiawan)
Direktur Eksekutif Pattiro Banten, Ari Setiawan di SDN Sampang ketika masih belum dilakukan rehab bangunan. (Foto: Dokpri. Ari Setiawan)
Berikut petikan wawancara dengan putra asli Banten -- tepatnya di Desa Sindangsari, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang - kelahiran 27 April 1987 ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun