Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Refleksi Hardiknas, 795 Ribu Siswa SD Terancam Bangunan Sekolah Roboh di Banten

1 Mei 2018   20:08 Diperbarui: 2 Mei 2018   12:28 3215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi SDN Sampang, Kec Tirtayasa, Kab Serang, Banten yang sempat menjadi ramai diperbincangkan karena kerusakan bangunannya. (Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman)

Jarak Istana Merdeka (Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta) dengan Kantor Bupati Serang (Jalan Veteran, Serang, Banten) sebenarnya cuma 83 km saja. Kalau naik mobil dengan mengambil rute Jalan Raya Pantura (Jalan Tol Jakarta-Merak) hanya butuh waktu sekitar 2 jam saja. Tapi pertanyaannya, kenapa pembangunan infrastruktur pendidikan, dalam hal ini fisik bangunan sekolah begitu sulit untuk berstatus baik.

Bayangkan, sejak tahun 2014, sebenarnya data ruang kelas yang rusak di Kabupaten Serang sudah disampaikan kepada Ratu Tatu Chasanah yang ketika itu masih menjabat Wakil Bupati. Datanya, ada 1.261 ruang kelas yang rusak berat (didalamnya termasuk 961 ruang kelas SD). Sedangkan 1.171 ruang kelas lainnya, rusak ringan.

Tapi herannya, pada 8 Agustus 2017, Ratu Tatu Chasanah -- adik kandung mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah - selaku Bupati Serang mengumumkan bahwa ada 1.200 ruang kelas SD dalam keadaan rusak, dengan 700 diantaranya dalam keadaan rusak berat.

Kondisi SDN Sampang, Kec Tirtayasa, Kab Serang, Banten yang sempat menjadi ramai diperbincangkan karena kerusakan bangunannya. (Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman)
Kondisi SDN Sampang, Kec Tirtayasa, Kab Serang, Banten yang sempat menjadi ramai diperbincangkan karena kerusakan bangunannya. (Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman)
Dari perbandingan data selama tiga tahun itu saja, kita patut bertanya-tanya, kenapa susah dan lambat sekali menurunkan jumlah ruang kelas SD yang rusak berat? Dari 961 (2014) kemudian cuma turun jadi 700 (2017) saja. Ingat ya, ini perbandingan ruang kelas SD saja lho.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah kliping media terkait jumlah ruang kelas yang rusak di Kabupaten Serang saja:

14 Februari 2014: Sebanyak 1.261 ruang kelas di Kabupaten Serang rusak berat. Jumlah itu terdiri atas 961 ruang kelas SD, 259 ruang kelas SMP, 33 ruang kelas SMA, dan empat ruang kelas SMK. Adapun untuk yang rusak ringan sebanyak 1.171 ruang kelas, terdiri atas 798 ruang kelas SD dan 382 ruang kelas SMP. Berdasarkan Rapat Evaluasi Wabup Serang Ratu Tatu Chasanah dengan Dindikbud Kabupaten Serang. [Sumber: Radar Banten]

Dua siswa SDN Sampang, Kec Tirtayasa, Kab Serang, Banten di ruang kelas yang kondisinya pada 2016 masih rusak berat. (Foto: Dok. Pattiro Banten)
Dua siswa SDN Sampang, Kec Tirtayasa, Kab Serang, Banten di ruang kelas yang kondisinya pada 2016 masih rusak berat. (Foto: Dok. Pattiro Banten)
Surat siswa SDN Sampang di Kec Tirtayasa Kab Serang yang minta perbaikan sekolah dan perpustakaan. (Foto: news.co.id)
Surat siswa SDN Sampang di Kec Tirtayasa Kab Serang yang minta perbaikan sekolah dan perpustakaan. (Foto: news.co.id)
24 Februari 2016 :Menurut Kepala Dindikbud Kota Serang Akhmad Zubaedillah, puluhan ruang kelas sejumlah sekolah di Kota Serang dalam kondisi rusak parah. Sebagian besar berada di Kecamatan Kasemen, Taktakan, Walantaka dan Curug.

Dari 246 SD (ruang kelas dalam kondisi baik 1.980 ruang, rusak sedang 28 ruang, dan rusak berat 36 ruang). Untuk SMP ada 72 sekolah negeri maupun swasta, dengan catatan ruang kelas kondisi baik 772 ruang, rusak sedang 13 ruang, dan rusak berat 20 ruang. Sedangkan untuk SMA/SMK ada 75 Sekolah, dengan ruang kelas kondisi baik 814 ruang, rusak sedang tidak ada, dan rusak berat 30 ruang.

Kebutuhan ruang kelas baru tahun 2016, sebanyak 495 ruang (SD sebanyak 341 ruang, SMP 58 ruang, dan SMA/SMK 96 ruang). [Sumber: Radar Banten]

Kondisi pada tahun 2016, SDN Sampang di Desa Susukan, Kec Tirtayasa, Kab Serang, Banten yang sedang dilakukan rehab. (Foto: Dok. Pattiro Banten)
Kondisi pada tahun 2016, SDN Sampang di Desa Susukan, Kec Tirtayasa, Kab Serang, Banten yang sedang dilakukan rehab. (Foto: Dok. Pattiro Banten)
17 Februari 2017 :Menurut Sekretaris Dindikbud Kabupaten Serang Sarjudin, ribuan ruang kelas sekolah di Kabupaten Serang dalam kondisi rusak. Kerusakan terjadi di SD dan SMP yang tersebar di seluruh kecamatan. Tercatat sebanyak 1.406 ruang kelas SD dan 70 ruang kelas SMP yang rusak. Dibutuhkan anggaran Rp150 juta per ruang kelas.

Fasilitas sekolah juga banyak yang belum memadai seperti jumlah ruang kelas, bangku siswa, fasilitas mandi cuci kakus dan sarana lain. Idealnya per kelas ditempati oleh 30 orang, tapi masih banyak satu ruangan diisi 60 siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun