Teman-temannya sesama pewarta foto pada masa itu, dr Koo Kian Giap (Antara), Lan Ke Tung (PAF/Antara), Johan Beng (Antara), dan James A.S. Adiwijaya sudah meninggal. "Momen KAA 1955 itu merupakan pertama kalinya saya memotret pada acara bertaraf internasional," kenang Oom Paul.
Di bulan April 2015, Oom Paul menerbitkan buku berjudul Bandung 1955: Moments of Asian African Conference. Isinya, sebanyak 63 foto karya Oom Paul sewaktu mengabadikan perhelatan KAA 1955 yang begitu bersejarah.
Sementara wartawan dari luar negeri, tercatat ada Arthur Conte asal Perancis, yang kemudian menulis buku Bandoung, Tournant de l'Histoire (Bandung, Titik Balik dalam Sejarah).
Juga, penulis kawakan Amerika, Richard Wright - yang berdarah Afro-Amerika dan diasingkan ke Paris. Pada 1956, Wright menerbitkan buku bertajuk The Color Curtain, A Report on The Bandung Conference.
Pengamat politik dari Amerika, George McTurnan Kahin juga hadir dan menulis karya The Asian-African Conference pada 1956.
Seluruh wartawan peliput sengaja dikonsentrasikan di Hotel Swarha. Sedangkan para tamu delegasi menempati dua hotel, Savoy Homann dan Preanger. Ini ditulis oleh Rosihan Anwar dalam bukunya Sejarah Kecil "Petite Histoire" Indonesia, volume 2:
"Dari Andir (kini Bandar Udara Husein Sastranegara -- red), saya pergi ke penginapan, sebuah hotel baru, bertingkat, terletak depan kantor pos, bernama Swarha. Menginap di Hotel Savoy Homann dan Preanger tidak mungkin karena seluruh kamarnya sudah di-book untuk delegasi Konferensi AA dan tamu-tamu lain dari luar negeri. Hotel Swarha berada on walking distance dari gedung Konreferensi AA. Ini sangat memudahkan. Tak perlu mikir soal transpor."
"... Bahan masukan dan informasi dari pihak secretariat konferensi terasa sangat sedikit. Tidak ada data ikhtiar mengenai jalannya persidangan baik yang umum terbuka maupun yang tertutup. Sedikit sekali diperoleh keterangan tentang tingkat dan tahapan pembicaraan pada sesuatu saat. Karena jumlah tenaga wartawan terbatas yang bekerja sama dengan saya, beban pekerjaan dirasakan berat.
News reporting saja telah meminta banyak waktu dan perhatian. Untuk penulisan features dan human interest story sudah tidak tersisa lagi waktu dan energi."