"Saya meneruskan apa yang sudah orangtua saya kerjakan. Saya mengembangkannya semaksimal mungkin demi mewujudkan misi kami yaitu meningkatkan kesejahteraan penduduk sekitar," ujarnya.
Persis di halaman depan teras rumah ada sumur yang lubangnya tertutup. Kerekan timba dan tali sumur yang biasa di-cagak dengan tiang rada tinggi, justru terlihat rendah. Bambunya sudah lapuk dimakan usia, bentuk kerekan-nya beda dengan sumur-sumur pada umumnya. Kelihatannya, ini sistem sumur timba dengan memanfaatkan bambu yang diputar. Sepertinya pula sumur ini sudah tidak difungsikan lagi, terlihat dari lumut dan suplir liar yang tumbuh subur di sekeliling bibir juga cor-coran penutup sumur.
Oh ya, mau tahu produk-produk andalan apa saja yang dijajakan di galeri UKM ini? Kebetulan saya mencatat dengan cara memotretnya, ada Sagun (sagon) Bakar, Pisang Sale, Keripik Sanjai Balado, Keripik Ubi Ungu, Kacang Pias, Kue Sapik Gula Aren, Minuman Serbat, Minuman Pinang, Ramuan Daun Sirsak, Ramuan Teh Daun Kopi dengan pengaduk berupa batang Kayu Manis, Kopi Bubuk, Kopi Jahe, Kopi Kawa Daun, Dodol Pepaya, Dodol Nanas, Dodol Sirsak dan masih banyak lagi.
Tak usah ragu dengan kualitas produk-produk yang dijajakan tadi, lantaran UKM ini sudah mengantongi sertifikat SNI No. 01-3542-94, dan juga sudah terdaftar di Badan POM Depkes RI No.SP.05/03.12/93.
Lokasi pabrik kopinya sendiri ada di samping kanan galeri dan ruang tamu. Enggak jauh kok. Masih satu area dan sejajar dengan ruang shalat untuk laki-laki dan perempuan yang masing-masing terpisah.
Jangan membayangkan pabrik kopinya besar, luas dan lapang. Enggak kok, ini pabrik kopi yang sederhana saja. Bangunannya dari kayu yang dicat warna biru muda. Di dekat pintu masuk ada tulisan 'Pabrik Kilang Kopi' dan dipasang juga papan dengan tulisan mengenai Tata Tertib Kerja yang berlaku bagi seluruh pekerja. Seperti misalnya, pemberlakuan hari kerja yang berlangsung Selasa sampai Minggu (08.00 -- 16.00 wib) dan ketentuan lainnya.
Begitu masuk ke pabrik kopi, ruangan indoor yang cukup lapang menyambut saya. Meja-meja panjang lengkap dengan kursi kayu panjang menjadi tempat pekerja melakukan proses pengemasan. Sejumlah pekerja kelihatan sibuk beraktivitas. Ada yang melakukan penghitungan pembukuan di meja dekat pintu masuk, sedangkan di sisi kiri agak ke tengah, ada 2 pekerja wanita yang sibuk memasukkan bubuk kopi ke plastik kemasan. Satu per satu melakukannya, begitu pun ketika proses penimbangan berat kemasan. Semuanya manual dan ekstra teliti pengerjaannya plus hati-hati.