Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

"Ampiang Dadiah" nan Menggoyang Lidah

8 Maret 2018   17:16 Diperbarui: 8 Maret 2018   19:52 2645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susu kerbau yang difermentasikan selama 2 hari 2 malam di ruas bambu. (Foto: Gapey Sandy)

Kalau saya pikir-pikir, dadiah ini bisa lho disantap dengan sereal umum yang dijual di swalayan. Atau, disantap dengan es krim, es cendol, peuyeum colenak atau bagaimana sajalah suka-sukanya. Dicampur agar-agar, atau disantap dengan nata de coco maupun aloe vera juga pasti mak nyusss ... Dadiah dalam bambu bisa tahan seminggu asal disimpan dalam kulkas. (Eh, ingat lho ya, di India, susu kerbau juga dimanfaatkan untuk dijadikan dadih, keju maupun yogurt).

Ampiang Dadiah jadi menu andalan. (Foto: Gapey Sandy)
Ampiang Dadiah jadi menu andalan. (Foto: Gapey Sandy)
Harga sebatang bambu berisi dadiah bervariasi. Ada yang ruas bambunya agak kecil, ya bisa saja Uda Al menjualnya seharga Rp 70.000 per batang. Sedangkan yang diameter bambu hijaunya besar, bisa mencapai Rp 100.000. "Saya hanya ambil untung Rp 10.000 per batang bambu isi dadiah," aku Uda Al.

Oh ya, untuk perbatang bambu isi dadiah ini bisa diolah untuk membuat 10-15 porsi ampiang dadiah. Andai saja kita hitung cukup untuk membuat 15 porsi, maka tinggal dikalikan dengan Rp 20.000, menjadi sama dengan Rp 300.000,- Wowww ... sebatang bambu dadiah yang katakanlah seharga Rp 100.000, bisa dilipatgandakan uangnya jadi Rp 300.000. Dengan catatan, belum dikurangi belanja beras ketan, kelapa dan gula aren. (Lumayan juga kelihatannya laba jualan ampiang dadiah, tertarik yaaa ...? Jualan yuk ...)

Perbandingan susu kerbau vs susu sapi

"Badan langsung terasa hangat, sesudah menyantap ampiang dadiah," ujar Rachmad, teman saya yang bertugas menggawangi kemudi setir kendaraan. Begitu saya lirik piringnya, seporsi ampiang dadiah ludes disantap pria asal Cupak, Solok ini.

Efeknya badan segera jadi hangat?

Hmmmm ... emangnya apa aja sih kandungan susu kerbau itu?

Kandungan susu kerbau vs susu sapi. (Sumber: tipsehatcantikalami.blogspot.co.id)
Kandungan susu kerbau vs susu sapi. (Sumber: tipsehatcantikalami.blogspot.co.id)
Mengutip merdeka.com yang melansir Health Site, susu kerbau mengandung 5 hal:
  • Kaya protein. Susu kerbau mengandung protein dengan 9 asam amino. Segelas susu kerbau mengandung sekitar 8,5 gram protein. Susu kerbau bisa direkomendasikan untuk orang lanjut usia demi melindungi kesehatan otot.
  • Kaya mineral. Susu kerbau kaya kalsium yang penting bagi kesehatan tulang juga gigi. Minum susu kerbau teratur bisa melindungi diri dari Osteoporosis. Susu kerbau juga kaya magnesium, potasium dan fosfor. Susu kerbau juga kaya zat besi yang penting bagi produksi sel darah merah plus meningkatkan fungsi otot.
  • Kaya vitamin. Susu kerbau mengandung banyak riboflavin dan vitamin B12. Sebuah penelitian mengungkapkan, vitamin B12 bisa mencegah serangan jantung dan stroke. Di dalam susu kerbau juga terkandung vitamin A, vitamin C dan thiamin. Begitu juga folat, vitamin B6 dan Niacin.
  • Rendah kolesterol. Kolesterol buruk sering dianggap berbahaya untuk kesehatan. Susu kerbau hanya mengandung sedikit kolesterol. Ini artinya, susu kerbau bisa jadi pilihan alternatif bagi pasien penyakit jantung dan diabetes. Susu kerbau juga bisa menurunkan tingkat kolesterol buruk (LDL).
  • Tinggi lemak. Kalau ingin menaikkan berat badan, susu kerbau merupakan salah satu pilihan. Susu kerbau mengandung lebih banyak lemak dibandingkan susu sapi. Lemak ini meningkatkan massa otot dan membantu menggemukkan tubuh. (Wowwww ... yang ke-5 ini enggak nahan deh buat saya mah).

Foto Bupati Solok H Muzni Zakaria mengangkat dadiah dipajang di rumah makan Vina, Lembah Gumanti, Kab Solok. (Foto: Gapey Sandy)
Foto Bupati Solok H Muzni Zakaria mengangkat dadiah dipajang di rumah makan Vina, Lembah Gumanti, Kab Solok. (Foto: Gapey Sandy)
Di Sumatera Barat, yang jualan ampiang dadiah ada di beberapa tempat seperti Kota Padang, Bukittinggi (kabarnya ada di Pasar Atas, tapi kan lokasinya masih renovasi usai kebakaran), Padangpanjang dan Payakumbuh (Bofet Sianok di Jalan Ahmad Yani).

Sedangkan kalau di ibu kota, menurut kabar ada dijual di Resto Gumarang, Jalan Enggano Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Selamat berburu dan bersantap kuliner khas Sumatera Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun