Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kocaknya Andy F Noya Ketika Jadi Penasihat Pernikahan

25 Februari 2018   22:00 Diperbarui: 26 Februari 2018   14:48 2998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hijrah dan Dissa, menempuh hidup baru. (Foto: Gapey Sandy)

Berdayakan Tunarungu, Sesudah Deaf Cafe Lalu Deaf Car Wash

Kedua tulisan ini sempat nangkring jadi HEADLINE.

o o o o o

Pernikahan Hijrah dan Dissa. (Foto: Gapey Sandy)
Pernikahan Hijrah dan Dissa. (Foto: Gapey Sandy)
Pada acara resepsi pernikahan Hijrah dan Dissa ini, acara dimulai tepat waktu, jam 7 malam. Tamu undangan yang sudah hadir di dalam auditorium mulai berkerumun sepanjang karpet merah yang digelar untuk lintasan iring-iringan mempelai pengantin, kedua orang tua masing-masing beserta keluarga besarnya. Busana adat Melayu yang mereka kenakan seirama dengan dekorasi pelaminannya.

Mempelai pengantin beserta rombongan mulai bergerak dari lobby memasuki ruang auditorium. Pengiring paling depan adalah barisan "pagar ayu dan pagar bagus" yang tak lain adalah rekan-rekan Hijrah juga Dissa. Selain dari Indonesia, mereka juga ada yang datang dari Selandia Baru, Jepang, dan lainnya. Tampak pula tamu kehormatan dari Kedubes Selandia Baru di Indonesia. Tak aneh, acara dibawakan dengan dwibahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris. 

Saya mengenali wajah Nuraishah Binte Rashid ada di barisan pengiring mempelai itu. Nama panggilannya Aishah. Profesinya adalah desainer, dan ia berasal dari Malaysia. Aishah adalah sahabat karib Dissa ketika sama-sama bersekolah dulu. Nah, Aishah inilah yang menciptakan logo cafe tunarungu atau Deaf CafeFingertalk.

Sesudah barisan pengiring mempelai melintas dan mengambil posisi sebagai "pagar" di sisi kiri dan kanan karpet merah, giliran sejumlah penari adat bergerak lincah dan dinamis. Mereka menarikan Tari Sekapur Sirih secara rancak. Tarian ini melambangkan persatuan kedua mempelai dalam adat Melayu. Posisi para penari, persis di depan kedua mempelai, sambil terus membimbing mempelai dan rombongan menuju ke arah panggung pelaminan yang gemerlap, paduan harmonis antara warna emas, perak dan sinar lampu ungu yang berpendar cantik.

o o o o o

Pernikahan Hijrah dan Dissa, 18 Februari 2018. (Foto: Gapey Sandy)
Pernikahan Hijrah dan Dissa, 18 Februari 2018. (Foto: Gapey Sandy)
Setelah kedua mempelai pengantin duduk di kursi pelaminan, begitu pun kedua orang tua masing-masing, para tamu hadirin disuguhkan persembahan satu tarian daerah. Dilanjutkan dengan sambutan sekaligus penyampaian "nasihat" pernikahan oleh Andy F Noya. Penutup rangkaian acara, sebelum para tamu VIP dan hadirin satu per satu naik ke panggung pelaminan untuk memberikan salam dan ucapan selamat, adalah pembacaan doa.

Saya sendiri cukup terkejut ketika pembawa acara memanggil nama Andy F Noya ke atas panggung, untuk memberikan sambutan secara formal demi mewakili kedua pihak keluarga. Ternyata, acara memang disusun ringkas. Tak ada sambutan yang berpanjang-panjang dari perwakilan keluarga pengantin pria maupun wanita. Cukup Andy F Noya yang menjadi penguasa panggung dalam menyampaikan petatah-petitih.

Andy F Noya menuju panggung dengan gaya jalannya yang sudah sama-sama kita kenal di layar kaca. Perlahan tapi mantap. Pria yang akrab dengan dunia teknik karena pernah sekolah di Sekolah Teknik Jayapura dan melanjutkan ke STM Jayapura ini mengenakan jas safari formal warna biru tua yang membalut kemeja biru tua dengan selipan dasi. Sepatunya hitam licin mengilat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun