Kepada saya, Ketua KSU Berlian, Halimah mengakui koperasinya yang berdiri sejak 1 Oktober 2014 benar-benar mengambil inspirasi dari keberhasilan KSP Permata.
"Pendiriannya terinspirasi oleh KSP Permata. Waktu itu, kita kan pengusaha kue semua nih. Saat kita memerlukan uang buat modal tambahan pesanan-pesanan kue itu, kan enggak ada. Makanya, saya mengajak teman-teman pengusaha kue itu bergabung dengan KSP Permata. Pas kita kumpulin, dan kita undang juga pihak pengurus KSP Permata, ternyata karena jumlah pengusaha kue yang ingin bergabung ini ada lebih dari 20 orang, maka disarankan oleh KSP Permata untuk mendirikan Koperasi Serba Usaha saja. Ketika itu disepakati, semua hal ihwal terkait pengenalan dan pembinaan tentang koperasi dibantu oleh KSP Permata. KSP Permata mengajarkan semua hal," ujar perempuan yang akrab dipanggil "Ibu Ubay" ini.
"Pengurusannya gratis. Bantuan Pemkot Tangsel sungguh luar biasa kepada kami," ujar Halimah.
Sekretariat KSU Berlian berlokasi tak jauh dari Kantor Kelurahan Pisangan. Jumlah anggotanya kini mencapai 128 orang dan bukan hanya para pengusaha kue saja, tetapi ada juga yang tukang sol sepatu, supplier ikan, pengelola "warteg" dan lainnya.
"Kami sebetulnya ingin meniru apa yang dilakukan KSP Permata. Koperasi ini sehat, pengurusnya kompak, anggotanya aktif, kegiatan di dalam dan di luar koperasi juga aktif. Bagus deh pokoknya," aku Halimah yang juga menjelaskan bahwa acara Doa dan Tahlil Akbar untuk korban tanjakan Emen ini juga melaksanakan aksi penggalangan dana secara on the spot. "Hasilnya akan kami santuni kepada anggota-anggota KSP 'Permata' agar kewajiban keuangan mereka bisa terbantu untuk terlunasi."
Halimah berujar, tragedi tanjakan Emen yang menimpa rekan-rekan KSP Permata membawa hikmah tersendiri. "Bahwa ternyata perlindungan asuransi terhadap anggota koperasi itu perlu juga. Kami mulai berpikir untuk mengasuransikan anggota koperasi deh jadinya," ujar Halimah.
Terkait penyelesaian hak dan kewajiban keanggotaan koperasi, menurut Idrus adalah menjadi kewenangan pihak yang terkait, dalam hal ini koperasi dan anggotanya. Tetapi dari pihak kelurahan, akan siap membantu apa saja yang dibutuhkan, seperti misalnya urusan dokumentasi ahli waris dan lainnya.
"Kalau pihak Kelurahan sementara ini masih berkabung, kita tunggu sampai 15 hari. Karena biasanya di kita ini, setiap ada keluarga yang meninggal kita mengirimkan doa atau takziyah selama 7 hari, nanti ada haul 15 hari, 40 hari. Biasanya, kalau urusan dunianya setelah 40 hari, termasuk urusan ahli waris dan lainnya, hutan, warisan dan lainnya, bisa diproses. Pihak kelurahan akan membantu dan memfasilitasinya. Total yang meninggal warga Legoso ada 24 orang, dan yang dimakamkan di Legoso ini ada 22 orang," tuturnya.