"Saya harus menyiapkan dana untuk memenuhi hak anggota koperasi yang meninggal dunia. Sekaligus ini sebagai wujud kewajiban koperasi. Meskipun sampai sekarang masih belum tahu, darimana dana tersebut bisa kami penuhi."
Purwani Yuli Astuti (62) menyampaikan hal tersebut dengan raut wajah penuh kesedihan. Kedua mata perempuan setengah baya ini terlihat sembab. Maklum, setiap ada yang menyalami, memeluk dan mengucapkan turut berduka cita, Ketua Koperasi Simpan Pinjam Permata (KSP Permata) ini tak kuasa menahan tangis.
"Bude Pur", begitu ia akrab disapa, memang masih dalam kondisi shock dan begitu mendalam kepedihan hatinya. Ya bagaimana enggak, sebanyak 22 anggota KSP Permata yang dipimpinnya, meninggal dunia akibat bus wisata yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan di tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, pada 10 Februari kemarin.
Di antara korban meninggal, ada Bendahara KSP Permata yakni Siti Mulyana, yang merupakan istri dari Supriyono selaku Ketua Pengawas KSP Permata. Supriyono sendiri masih menjalani perawatan di RSU Kota Tangsel.
![Karangan bunga dukacita untuk korban tanjakan Emen di Kantor Kelurahan Pisangan, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-085312-5a82e73bdcad5b76e40e1772.jpg?t=o&v=770)
![Karangan bunga dukacita untuk korban tanjakan Emen di Kantor Kelurahan Pisangan, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-085540-5a82e727dd0fa805f43004c2.jpg?t=o&v=770)
"Saya musti ke Rumah Sakit Fatmawati. Ada berkas-berkas yang harus saya tanda tangani. Soal bagaimana perkembangan koperasi ini selanjutnya, mohon maaf masih belum bisa diputuskan apa-apa. Karena kami masih dalam masa berkabung," ujar Bude Pur lirih.
Sambil mendampingi Bude Pur menuruni anak tangga masjid, saya berusaha membesarkan hati Bude Pur. Mencoba untuk mengucapkan kalimat penyemangat jiwa. Termasuk menyatakan harapan agar jangan sampai terjadi KSP Permata menjadi patah semangat apalagi bubar. "Aamiin, doakan saja," ujar Bude Pur sembari melangkah menuju halaman depan masjid.
Kepada Husnawati, Sekretaris KSP Permata yang berencana menemaninya, Bude Pur menyampaikan satu permintaan, "Enggak usah pakai mobil ambulance ke (Rumah Sakit) Fatmawati-nya".
Sambil menyaksikan Bude Pur menuju pintu pagar, saya berkata dalam hati, "Mungkin Bude Pur masih trauma melihat ambulance. Apalagi mendengar raungan sirenenya."
o o o O o o o
![Kantor Kelurahan Pisangan, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-083852-5a82e75ddd0fa8381808b612.jpg?t=o&v=770)
![Crisis Center di Kantor Kelurahan Pisangan, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-084026-5a82e8845e13732ba26865d4.jpg?t=o&v=770)
Acara diawali pembacaan Surah Yaasin, dzikir, doa bersama, tausiyah dan Sholat Dzuhur berjamaah. Ada juga pengumpulan donasi secara on the spot melalui bantuan 10 aktivis Koperasi Mahasiswa STIE Ahmad Dahlan, Ciputat. "Terkumpul, dana donasi spontan ini sebanyak Rp 13.973.000 plus US$ 2," ujar M Prabhu Hata Prawira, sang Koordinator Kopma.
Sementara itu, ada juga penyerahan donasi dari seluruh masyarakat perkoperasian kepada pengurus KSP Permata. Donasi dimaksudkan untuk meringankan beban penderitaan para korban dan keluarga korban kecelakaan. Tercatat, ada 26 orang korban meninggal dunia yang merupakan warga kecamatan ini. Adapun seorang korban meninggal lagi, diduga kuat merupakan pengendara sepeda motor yang ditabrak bus wisata.
Untuk korban luka ringan maupun berat, berdasarkan kertas informasi yang ditempel oleh pihak Crisis Center di depan pintu masuk Kantor Kelurangan Pisangan, ada sebanyak 18 orang.
![Daftar Korban Meninggal Dunia di Kantor Kelurahan Pisangan, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-083913-5a82e83fcbe52338703fc272.jpg?t=o&v=770)
![Daftar korban luka ringan dan berat di Crisis Center. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-084015-5a82e854f133444e1903e932.jpg?t=o&v=770)
o o o O o o o
Demi mencari tahu mengenai KSP Permata, saya mewawancarai Eti Sulaeman (57) selaku Wakil Ketua Pengawas Permata periode 2014-2017. Di sela-sela doa dan tahlil yang masih terus menggema, Eti menjelaskan bahwa dirinya juga sebagai Ketua Panitia Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-V KSP Permata, yang pada perjalanan pulang dari Subang mengalami naas. Dimana satu dari tiga bus yang mereka sewa menabrak sepeda motor lalu terguling.
"Saya sendiri naik di bus kedua. Sementara Bude Pur ada di bus ketiga bersama dengan Lurah Pisangan Idrus Arsenih dan jajaran lainnya. Nah, bus nomor satulah yang mengalami musibah kecelakaan," tutur Eti.
KSP Permata sebenarnya sudah sejak lama berdiri. Hanya saja, selama ini belum berbadan hukum yang formal. Nah, baru pada sekitar tahun 2013, sejalan dengan program Pemkot Tangsel untuk membesarkan gerakan koperasi, KSP Permata mengurus kelengkapan administrasi dan akhirnya resmi berbadan hukum.
Jumlah anggota KSP 'Permata', kata Eti, tercatat ada 157 orang. "Anggota koperasi kami rata-rata adalah pedagang," ujarnya.
![Eti Sulaeman, Wakil Ketua Pengawas KSP Permata. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-104640-5a82e842dd0fa805f313d1d3.jpg?t=o&v=770)
Dalam RAT ke-V di Subang juga sudah disampaikan tentang Realisasi Pendapatan Usaha, dimana Pendapatan Jasa Pinjaman sepanjang 2017 mencapai Rp 20.965.000, dan Pengeluaran Biaya sebesar Rp 5.350.000. Sehingga, Sisa Hasil Usaha (SHU) pada 2017 yaitu Rp 15.615.000.
Kepada saya, Eti menjelaskan bahwa pada tahun ini, KSP Permata punya 4 program kerja yang sudah disepakati, yaitu:
Pertama, pada bidang organisasi akan melakukan pelatihan pengurus yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi, meningkatkan keanggotaan, menargetkan jumlah anggota, dan mengupayakan kesekretariatan.
Kedua, bidang usaha. Penabung akan diberikan jasa tambahan 0,5% per bulan diluar Pembagian SHU (dalam jangka waktu 1 tahun tabungan tidak diambil). Lalu, dikenakan denda bagi anggota yang tidak tepat membayar cicilan pinjaman sebesar 2% dari cicilan per bulan.
Ketiga, bidang permodalan.
- Meningkatkan simpanan wajib dari Rp 15.000 menjadi Rp 25.000 per bulan.
- Peningkatan Pinjaman anggota dari Rp 5 juta menjadi Rp 6 juta, dengan menggunakan jaminan.
- Pengembalian Pinjaman bisa dipercepat menjadi mingguan.
![Pembacaan Surat Yaasin dan dzikir tahlil. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-093929-5a82e887ab12ae4db02e5022.jpg?t=o&v=770)
![Penyerahan santunan kepada para korban, secara simbolis dari Dik Doank kepada pengurus KSP Permata didampingi Lurah Pisangan. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-110603-5a82e938dcad5b015d0274a4.jpg?t=o&v=770)
Lantas bagaimana dengan penyelesaian hak dan kewajiban koperasi kepada anggota yang meninggal dunia maupun luka-luka?
"Sejauh ini belum ada pembicaraan, karena kami masih dalam masa berkabung. Tapi, kalau menurut pendapat saya pribadi, mungkin kita punya dana cadangan, dana sosial, ya mungkin akan diusulkan untuk dibebaskan bagi anggota kami yang meninggal dunia. Tapi nantilah kami bicarakan, kami usulkan dan musyawarahkan bersama," ujar Eti yang tampak berusaha tegar.
Eti berharap keberadaan KSP Permata harus terus eksis meskipun mengalami ujian yang begitu berat seperti saat sekarang ini. "Koperasi ini jangan sampai mati," pinta Eti sembari memuji duet kerja sama kepemimpinan Bude Pur dengan almarhumah Siti Mulyana.
o o o O o o o
![KIRI, Ketua KSP Permata, Purwani Yuli Astuti. KANAN, Ketua KSU Berlian, Halimah. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-111207-5a82e924dd0fa81328687f44.jpg?t=o&v=770)
![Peluk dan tangis Ketua KSP Permata, Purwani Yuli Astuti. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-111022-5a82e9f3f133445c203cc042.jpg?t=o&v=770)
Kepada saya, Ketua KSU Berlian, Halimah mengakui koperasinya yang berdiri sejak 1 Oktober 2014 benar-benar mengambil inspirasi dari keberhasilan KSP Permata.
"Pendiriannya terinspirasi oleh KSP Permata. Waktu itu, kita kan pengusaha kue semua nih. Saat kita memerlukan uang buat modal tambahan pesanan-pesanan kue itu, kan enggak ada. Makanya, saya mengajak teman-teman pengusaha kue itu bergabung dengan KSP Permata. Pas kita kumpulin, dan kita undang juga pihak pengurus KSP Permata, ternyata karena jumlah pengusaha kue yang ingin bergabung ini ada lebih dari 20 orang, maka disarankan oleh KSP Permata untuk mendirikan Koperasi Serba Usaha saja. Ketika itu disepakati, semua hal ihwal terkait pengenalan dan pembinaan tentang koperasi dibantu oleh KSP Permata. KSP Permata mengajarkan semua hal," ujar perempuan yang akrab dipanggil "Ibu Ubay" ini.
![Aktivis Kopma STIE Ahmad Dahlan membantu penggalangan dana. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-094739-5a82e9d3dd0fa86e1e233253.jpg?t=o&v=770)
![Aktivis Kopma STIE Ahmad Dahlan membantu penggalangan dana. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-110827-1-5a82ea8cf1334471141d3482.jpg?t=o&v=770)
"Pengurusannya gratis. Bantuan Pemkot Tangsel sungguh luar biasa kepada kami," ujar Halimah.
Sekretariat KSU Berlian berlokasi tak jauh dari Kantor Kelurahan Pisangan. Jumlah anggotanya kini mencapai 128 orang dan bukan hanya para pengusaha kue saja, tetapi ada juga yang tukang sol sepatu, supplier ikan, pengelola "warteg" dan lainnya.
"Kami sebetulnya ingin meniru apa yang dilakukan KSP Permata. Koperasi ini sehat, pengurusnya kompak, anggotanya aktif, kegiatan di dalam dan di luar koperasi juga aktif. Bagus deh pokoknya," aku Halimah yang juga menjelaskan bahwa acara Doa dan Tahlil Akbar untuk korban tanjakan Emen ini juga melaksanakan aksi penggalangan dana secara on the spot. "Hasilnya akan kami santuni kepada anggota-anggota KSP 'Permata' agar kewajiban keuangan mereka bisa terbantu untuk terlunasi."
Halimah berujar, tragedi tanjakan Emen yang menimpa rekan-rekan KSP Permata membawa hikmah tersendiri. "Bahwa ternyata perlindungan asuransi terhadap anggota koperasi itu perlu juga. Kami mulai berpikir untuk mengasuransikan anggota koperasi deh jadinya," ujar Halimah.
![Lurah Pisangan, Ciputat Timur, Tangsel, Idrus Arsenih. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-084327-5a82eaa6f133444a8734b2c2.jpg?t=o&v=770)
![Karangan bunga dukacita. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-085549-5a82eb955e137379ab1a35c4.jpg?t=o&v=770)
Terkait penyelesaian hak dan kewajiban keanggotaan koperasi, menurut Idrus adalah menjadi kewenangan pihak yang terkait, dalam hal ini koperasi dan anggotanya. Tetapi dari pihak kelurahan, akan siap membantu apa saja yang dibutuhkan, seperti misalnya urusan dokumentasi ahli waris dan lainnya.
"Kalau pihak Kelurahan sementara ini masih berkabung, kita tunggu sampai 15 hari. Karena biasanya di kita ini, setiap ada keluarga yang meninggal kita mengirimkan doa atau takziyah selama 7 hari, nanti ada haul 15 hari, 40 hari. Biasanya, kalau urusan dunianya setelah 40 hari, termasuk urusan ahli waris dan lainnya, hutan, warisan dan lainnya, bisa diproses. Pihak kelurahan akan membantu dan memfasilitasinya. Total yang meninggal warga Legoso ada 24 orang, dan yang dimakamkan di Legoso ini ada 22 orang," tuturnya.
![Info pengambilan barang-barang almarhum di Crisis Center. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-084003-5a82eb63dcad5b586033af52.jpg?t=o&v=770)
![Menghitung dana donasi. (Foto: Gapey Sandy)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/02/13/img-20180213-111536-5a82ec2a16835f7975567a52.jpg?t=o&v=770)
Semoga para korban meninggal dunia diterima di sisi-Nya. Para korban luka juga segera diberi pemulihan kesehatan. Dan terutama lagi, semangat berkoperasi warga tetap berlanjut bahkan terus berkembang.
Dari Legoso, Pisangan, Ciputat Timur, Tangsel ... GAPEY SANDY melaporkan, kita kembali ke studio Kompasiana di Palmerah - Jakarta!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI