Anies: "Oh itu belum apa-apa."(Nana memotong).
Nana: "Ketika datang, sudah mulai buka-buka ..."(Anies langsung menyela dan meng-kick balik Nana).
Anies: "Mbak Nana berapa kali ke Tanah Abang? Kalau datang ke sana siang, wah lebih ramai lagi."
- Ketika mewawancarai Yusril Ihza Mahendra.
Ini memang bukan ketika talkshow MataNajwa, melainkan pada 11 tahun silam ketika Nana mewawancarai secara live pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra. Nana di studio MetroTV, sedangkan Yusril di kediamannya.
Seperti dimuat buku Jurnalis Berkisah besutan Yus Ariyanto, pada medio Mei 2007 itu, Yusril diberhentikan dari jabatannya sebagai Menteri Hukum dan HAM oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono. Nana berkesempatan mewawancarai Yusril.
Alih-alih menjawab secara serius pertanyaan Nana, pakar Hukum Tata Negara itu kerap membelokkan pertanyaan ke hal-hal pribadi. Misalnya, Yusril berkata, "Tanya saja ke Om kamu, Pak Alwi Shihab. Dia kan pernah juga di-reshuffle."Â Â Â Â
Terkait rencana pasca reshuffle, Yusril juga bergurau, "Saya mau melamar jadi penyiar MetroTV saja. Berapa sih gajinya." (hal. 13)
Begitulah kick balik Yusril terhadap Nana. Keadaan ini membuat Nana "terdesak". Maklum, serangan baliknya makjleb! ke hal-hal pribadi.
["Serangan balik" ala Yusril Ihza Mahendratak cuma kepada Nana, pernah juga ia melakukan hal yang serupa dan bikin klepek-klepek pewawancara KompasTV]
Mengacu pada buku Cara Tepat Berdebat Secara Cerdas, Meyakinkan dan Positif karya Jonathan Herring, sebenarnya yang dilakukan Anies adalah bentuk membingkai argumen.