Kalau dikatakan sebagai yang terinovatif, saya sendiri sebenarnya enggak tahu bagaimana kriterianya. Tapi dari semua penilaian itu, secara pribadi, saya paling senang dengan penilaian bahwa kami menjaga independensi.
Saya kira itu yang paling penting dan jauh lebih mendasar. Meskipun, untuk penilaian sesuai kaidah jurnalistik, dan kelengkapan berita melalui infografis yang mudah dipahami pembaca juga penting. Penilaian dewan juri bahwa Tirto.id itu independen dalam kebijakan redaksinya, buat saya bikin jauh lebih happy.
Kenapa malah independensi Tirto.id yang membuat Anda happy? Â
Ya karena independensi itu prinsip dasar jurnalisme. Kalau media kita sudah tidak independen lagi, maka apapun yang kita buat, entah itu infografis maupun laporan indepth maka semua itu tidak akan dipuji orang, tidak akan dianggap serius orang. Apalagi di tengah polarisasi masyarakat sekarang, tampaknya kalau kita bikincontent bagus tapi dituduh macem-macem, itu juga membuat tingkat keterbacaan artikel juga jadi rendah.
Buat saya, independensi adalah hal paling penting. Adapun hal-hal lain yang disebutkan oleh dewan juri itu anggap saja bonus.
Sikap independen itu bukan berarti tidak boleh mengeritik, juga tidak boleh memuji. Independensi itu artinya adalah ketika sebuah media menulis A, B, C atau D, semua dilakukan bukan karena ada pretensi mendukung maupun menyerang. Independensi adalah suatu sikap dimana sikap itu didasarkan pada kemerdekaan si pembuat content-nya.
Misalnya, kalau kami mengeritik Anies Baswedan bukan berarti Tirto.id pro pada pihak lawan sebelahnya. Sebaliknya, kalau Tirto.id memuji Anies bukan berarti kami pro, melainkan karena memang begitulah faktanya. Saya kira itu bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan. Cukup banyak kok media-media yang independen. Tirto.id bukan satu-satunya, malah mungkin juga karena Tirto.id dianggap media siber baru jadi layak untuk diapresiasi.
Bahwa ini genre Jurnalisme Data dan memperoleh apresiasi yang membanggakan, bagaimana komentarnya?
Tirto.id sebenarnya masih banyak perlu belajar. Sebenarnya, soal Jurnalisme Data itu bukan hal yang baru-baru amat. Mungkin saja karena sekarang ini semuanya menjadi lain, karena ada teknologi dan internet sehingga data itu dimengerti dengan menjadi lain bila dibandingkan sebelum era digital. Data itu berlimpah ruah sekarang, sehingga muncul istilah Big Data dan lainnya.
Saya kira, setiap media juga menggunakan data. Saya kira, kalaupun Tirto.id dinilai sedikit banyak mempraktikkan Jurnalisme Data, karena memang sejak awal berdiri kami memang ingin mewujudkan itu. Kami mendesain adanya Tim Riset dan Data sejak awal. Karena memang tujuan kami adalah banyak memberi tempat buat data kualitatif maupun kuantitatif. Jurnalisme Data memang salah satu core yang memang ingin kami perkuat, terus-menerus kami perkuat, dan ini masih jauh kok dari ideal.