Tahu enggak? Nana itu paling kesulitan kalau mewawancarai siapa? Jawabannya, ternyata bukan sosok. Melainkan kalau Nana harus mewawancarai anak kecil. Kenapa? Karena jawaban anak kecil itu spontan dan unpredictable, tak bisa diprediksi.
Keempat, memotong jawaban narasumber. Enggak cuma Anies yang jawabannya sering dipotong Nana. Banyak. Cuma memang, yang paling disorot (khususnya) oleh para 'jamaah' pro Anies, ya kala Anies sampai melontarkan 'kekesalan' kepada Nana gegara jawabannya suka dipotong. Ini terjadi ketika episode '100 Hari Anies Sandi: Ingar Bingar Memenuhi Janji Rp 0'[videonya ada di atas ini tuh], begini kira-kira:
Anies: "Saya selesaikan sebentar Jakarta itu ada pusat, timur, barat, dan utara. Tiap-tiap daerah itu."
Nana:"Sisi lainnya beda?"
Anies: "Bukan sisi lainnya beda-beda, aturan dari pemerintah pusatnya beda-beda."
[Bukannya Nana diam sejenak guna menyimak apa yang bakal disampaikan Anies, tapi ia justru menimpali lagi jawaban Gubernur DKI Jakarta itu]
Nana: "Karena ini menggunakan FPLP aturan pemerintah pusat, bukan dari pemerintah provinsi?"
Anies: "Ya betul, karena itu izinkan saya selesaikan dulu. Habis motong-motong terus sih."
o o o O o o o
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo juga punya pengalaman 'ditikung' Nana.
Ketika episode 'Indonesia Rumah Kita: Nikmatnya Jadi Gubernur'[videonya ada di atas ini tuh], Syahrul berusaha 'meminta waktu' untuk menjelaskan apa-apa saja 'kenikmatan' menjadi pejabat gubernur. Tapi emang sudah wataknya Nana, ia enggak mau disetir narasumbernya. Jadi begitu Syahrul baru sedikit menjelaskan 'kenikmatan' tadi, langsung dipotong Nana: