Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Membuang Uang Logam, Membuang Harga Diri Bangsa

11 Januari 2018   12:14 Diperbarui: 16 Januari 2018   17:08 3593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu contoh penggunaan uang logam untuk dijadikan mahar mas kawin. (Foto: glowryind.com)

Mengajarkan anak menabung sejak dini. Mengajarkan mereka untuk merencanakan keuangan masa depan. (Foto: Gebi/Tim Desa Karangampel 2015)
Mengajarkan anak menabung sejak dini. Mengajarkan mereka untuk merencanakan keuangan masa depan. (Foto: Gebi/Tim Desa Karangampel 2015)
Memperlakukan uang tak boleh sembarang. Uang, berapapun nilai nominalnya, harus dianggap penting, tidak boleh kita buang-buang. Mengingatkan pentingnya menjaga uang, Bank Indonesia punya ilustrasi yang mudah diingat. Ilustrasi sekaligus himbauan ini penting dipatuhi sebagai wujud kita untuk Cinta Rupiah.

Eh jangan salah asumsi ya, bukan Cinta Uang lho maksudnya. Melainkan Cinta Rupiah yang itu berarti kita wajib menghargai jasa para Pahlawan Bangsa dan menjunjung tinggi simbol Kedaulatan Negara. Itulah makanya perlu dilakukan perlakuan "3 + 5". Apa saja itu?

Adalah "3 Di" yang harus kita sadari sepenuhnya dengan segala bentuk tanggung-jawab terhadap uang rupiah, yaitu:

  • Didapat. Ya tentu, cara mendapatkannya harus benar juga halal. Setuju dongya.
  • Disayang. Artinya luas, seperti misalnya jangan dihamburkan foya-foya.
  • Disimpan. Maknanya, supaya kita bisa mengatur perencanaan keuangan bila uang tersimpan untuk kebutuhan di masa depan.

Sedangkan perlakuan "5 Jangan" terhadap uang berikutnya adalah menyayangi hasil kerja keras kita tersebut dengan:

  • Jangan melipat uang.
  • Jangan mencorat-coret uang.
  • Jangan pernah menstapler uang.
  • Jangan sampai diremas.
  • Jangan juga dibasahi.

Sungguh, perilaku "3 + 5" yang tak terlalu rumit untuk kita lakukan, bukan?

Cinta Rupiah dengan menyayangi hasil kerja keras, termasuk ada 5 JANGAN yang harus dipatuhi. (Sumber: Bank Indonesia)
Cinta Rupiah dengan menyayangi hasil kerja keras, termasuk ada 5 JANGAN yang harus dipatuhi. (Sumber: Bank Indonesia)
Jadi, sudah saatnya untuk menghargai uang logam. Bukankah benar kata orang bahwa nilai nominal Rp 1.000.000 pun tidak akan lengkap bila dikurangi Rp 200. Tidak membuang-buang uang logam sembarangan pun sekali lagi, menjadi bukti kalau kita menghargai jasa para Pahlawan Nasional. Seperti yang pernah disampaikan Bung Karno, sang proklamator, bahwa: "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya".

Yuk, kita #CintaRupiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun