Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Cara Mudah Melapor ke Walikota Tangsel

20 Oktober 2017   15:31 Diperbarui: 20 Oktober 2017   19:04 4866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monitor BMKG di lobby Gedung Balaikota Tangsel yang menginformasikan ramalan cuaca maupun gempa dan lainnya. (Foto: Gapey Sandy)

Mengadu ke Ibu Airin

Berdasarkan keresahan dan penolakan warga terhadap aktivitas fisik pembangunan proyek property di "lahan tetangga" inilah, kami bertekad mengadukannya ke Ibu Airin. Maka, Jumat pagi ini, 20 Oktober 2017, kami janjian bertemu di gedung Balaikota Tangsel yang berlokasi di Jalan Parakan, Pamulang Dua.

Kolam dan taman yan asri di Gedung area Balaikota Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Kolam dan taman yan asri di Gedung area Balaikota Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Waduh, awas itu serangan bekicot. Bisa rusak deh tanamannya. (Foto: Gapey Sandy)
Waduh, awas itu serangan bekicot. Bisa rusak deh tanamannya. (Foto: Gapey Sandy)
Teng! Jam 07.30 wib, kami sudah memasuki area balaikota. Ternyata enggak susah tuh mencari tempat parkir mobil. Karena, meski masih dalam tahap penyelesaian, tapi gedung parkir bertingkat sudah dioperasikan. Mobil milik tetangga kami pun mudah dapat tempat parkir, meski harus kebagian naik ke lantai 3. Ouwww, ouwwww ...

Turun dari mobil, kami harus menuruni anak tangga berlantai keramik dengan pegangan besi. Musti gesit, karena maklum saja, banyak genangan air, hamburan pasir dan bekas cor-coran semen yang mengeras. Belum lagi, di sana sini banyak material bangunan berikut papan-papan pembatas parkir.

Bagi warga yang berkendara sepeda motor juga enggak usah khawatir, ada tempat parkiran motor yang khusus disediakan pengelola gedung, tak jauh dari kantin-kantin penjaja makanan di area belakang gedung balaikota.

Dari gedung parkir, kami berjalan menuju lobby utama. Seraya menuju lobby, saya memperhatikan ada beberapa kolam di sisi kiri gedung balaikota. Kolam yang agak besar berbentuk persegi panjang, dan posisinya agak ke taman. Sedangkan kolam yang agak kecil persis menempel dengan dinding kaca sebelah kiri gedung. Di atas kolam yang ukurannya lebih kecil ini ada patung orang berwarna silver yang nampak seperti sedang berlari. Entah apa maksudnya, mungkin perlambang bahwa Kota Tangsel harus berlari menyongsong kemajuan bersama ... #eeeaaaaaaaaa

Anggrek Van Douglas di luar lobby dekat halaman upacara Balaikota Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Anggrek Van Douglas di luar lobby dekat halaman upacara Balaikota Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Suasana taman di luar pun asri banget. Pohonnya rindang. Kebanyakan yang jenis "payung-payung" dengan dedaunan kecil-kecil itu. Waktu saya googling, ternyata itu Pohon Ketapang Kencana. Fungsinya memang sebagai peneduh. Ketinggiannya bisa mencapai lebih dari 8 meter. Banyak juga sih pohon lainnya, termasuk tanaman gantung yang menemplok di tembok-tembok  dekat parkiran sisi luar gedung.

Tapi, yang paling kontras adalah keberadaan Bunga Anggrek Ungu keputihan jenis Van Douglas. Ketika sudah ada di luas lobby gedung balaikota, maka Van Douglas seolah menyapa. Dari mulai sudut kiri, tengah dan kanan, semua dihias dengan warna keunguannya yang eksotik. Bahkan mengapit pintu kaca lobby, ada dua pot berwarna merah besar yang isinya bunga AnggrekVan Douglas.

Penempatan Anggrek Van Douglas yang begitu khusus ini memang seiring sejalan dengan harapan dari Ibu Airin untuk menjadikan bunga yang satu ini sebagai ikon dari Kota Tangsel. Harapan ini sudah lama disampaikan. Tak cuma itu, malah sudah memasyarakat dengan munculnya banyak karya kreatif warga Tangsel yang desainnya berbasiskan motif Anggrek Van Douglas.

Masih di luar lobby, saya sempat berjalan menuju ke arah depan gedung. Halaman upacara di sini tidak sepenuhnya dibeton apalagi diaspal. Tetapi, diberi ruang sedikit demi sedikit sebagai pembatas beton untuk ditanami rumput. Tujuannya, tentu supaya air hujan dapat langsung terserap ke dalam tanah.

Anggrek Van Douglas menyambut siapa saja yang hadir di Balaikota Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Anggrek Van Douglas menyambut siapa saja yang hadir di Balaikota Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)
Tidak cuma itu. Halaman upacara gedung balaikota ini juga dilengkapi dengan tandon air juga. Kiri kanannya diserasikan dengan banyaknya tanaman, sehingga kelihatan seperti paduan serasi taman yang indah. Fungsi tandon air di sini jelas banyak sekali. Selain sebagai wadah resapan air, juga sebagai sumber air untuk berbagai keperluan, mulai dari penyiraman tanaman dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun