Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pentingnya Informasi Geospasial untuk Pelestarian Situ

7 September 2017   09:28 Diperbarui: 8 September 2017   07:55 3004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengurukan sebagian perairan Situ Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan. (Foto: Gapey Sandy)

Papan larangan untuk menjaga kelestarian situ. (Foto: Gapey Sandy)
Papan larangan untuk menjaga kelestarian situ. (Foto: Gapey Sandy)
Situ Legoso di Ciputat Timur, Tangerang Selatan yang terus menyempit luas lahannya. (Foto: Gapey Sandy)
Situ Legoso di Ciputat Timur, Tangerang Selatan yang terus menyempit luas lahannya. (Foto: Gapey Sandy)
Disinilah muncul urgensi pemetaan yang kredibel, detil dan dapat memenuhi harapan semua publik yang membutuhkan. Kota Tangsel butuh peta detil dengan skala dan presisi yang tepat. Kelak, dengan adanya peta wilayah yang sedemikian rupa itu, akan sangat membantu tugas administratif maupun pengawasan seluruh penjuru kota yang luasnya 147.19 km2 ini.

Peta yang menyatukan. Begitu mungkin istilah tepatnya. Bayangkan, kalau kondisi mengenaskan tentang situ-situ di Tangsel, terjadi juga di seluruh Nusantara. Bahkan bukan cuma situ, sedikit demi sedikit, sungai, danau dan lautan Indonesia bakal dicaplok tangan jahil tak bertanggung-jawab. Kalau misalnya Sumpah Pemuda 1928, diantaranya menyebut: "Bertanah air satu, Tanah air Indonesia", maka dengan memiliki satu peta yang terkredibel, terdetil, terbaru dan menyatukan, maka semangatnya jadi mirip dengan bunyi Sumpah Pemuda, "Berpeta Satu, Peta Indonesia".

Harapan supaya "Kebijakan Satu Peta" atau One Map Policy terwujud, kini ada di pundak Badan Informasi Geospasial (BIG). Tahun ini, tepatnya 17 Oktober 2017, BIG berusia 48 tahun. Dulu, BIG dikenal dengan nama Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal).

By the way, jangan bayangkan output BIG merancang dan membuat pemetaan cuma sebatas peta buta maupun atlas belaka. Lebih detil lagi, BIG punya keandalan untuk melakukan pemetaan geospasial. Misalnya, Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik (IGT) meliputi IGT Darat, IGT Laut, IGT Kebencanaan, serta IGT Tata Ruang dan Atlas.

Papan informasi Situ Bungur di Ciputat Timur, Tangerang Selatan. (Foto: Gapey Sandy)
Papan informasi Situ Bungur di Ciputat Timur, Tangerang Selatan. (Foto: Gapey Sandy)
Situ Bungur di Ciputat Timur, Tangerang Selatan yang selalu terus dijaga kelestariannya oleh warga. (Foto: Gapey Sandy)
Situ Bungur di Ciputat Timur, Tangerang Selatan yang selalu terus dijaga kelestariannya oleh warga. (Foto: Gapey Sandy)
Ada juga Peta Tematik Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Matra Darat, misalnya Peta Indikatif Penundaan Ijin Baru, Peta Morfometri, Peta Penutup Lahan, Peta Lingkungan Danau Indonesia, Pemetaan Neraca Karbon, Pemetaan Biomas untuk Mendukung Pengurangan Emisi Karbon.

Juga, Peta Tematik Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Matra Laut, seperti contohnya Pemetaan Sumber Daya Alam Pesisir dan Laut, Peta Karakteristik Perairan Laut Dangkal, Peta Tematik Sumber aDya Alam dan Lingkungan Hidup Matra Kebencanaan dan Perubahan Iklim, Peta Demografi, Peta Rawan Banjir, serta Peta Tematik Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim.

Masih banyak lagi peran BIG dengan segala kemampuan dan profesionalismenya sehingga nyata benar mendukung Program Nawacita Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia yang bermula dari desa dan daerah pinggiran.

Tabel Pencapaian Penyelenggaraan Peta Rupabumi. (Sumber: Badan Informasi Geospasial, e-book 47 tahun BIG)
Tabel Pencapaian Penyelenggaraan Peta Rupabumi. (Sumber: Badan Informasi Geospasial, e-book 47 tahun BIG)
Tabel Pencapaian Penyelenggaraan Peta Kelautan dan Lingkungan Pantai. (Sumber: Badan Informasi Geospasial, e-book 47 tahun BIG)
Tabel Pencapaian Penyelenggaraan Peta Kelautan dan Lingkungan Pantai. (Sumber: Badan Informasi Geospasial, e-book 47 tahun BIG)
Pencapaian Infrastruktur Informasi Geospasial. Tabel Pembangunan Simpul Jaringan Informasi Geospasial. (Sumber: Badan Informasi Geospasial, e-book 47 tahun BIG)
Pencapaian Infrastruktur Informasi Geospasial. Tabel Pembangunan Simpul Jaringan Informasi Geospasial. (Sumber: Badan Informasi Geospasial, e-book 47 tahun BIG)
Jadi, jangankan Kota Tangerang Selatan yang memerlukan pemetaan geospasial wilayah yang detil demi menjaga kelestarian "bumi, tanah dan air"-nya. Indonesia pun demikian, agar kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) senantiasa aman dan terjaga, melalui penegasan: "Berpeta Satu, Peta Indonesia".

Ya ... #GeospasialUntukKita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun