Barulah pada Senin sore, 1 Mei 2017 kemarin, Arya diperbolehkan makan bubur nasi yang lembek dengan lauk ikan. Semua itu merupakan menu olahan dari pihak rumah sakit. Tapi, jumlah konsumsinya juga sudah mulai diatur.
“Jumlah takarannya paling cuma sekitar 4 sendok makan. Itu pun dihabiskan dengan cara 2 kali makan, atau setiap 2 sendok makan kemudian berhenti dulu. Meski cuma makan bubur nasi sebanyak 4 sendok makan, tapi Arya sudah tidak merengek-rengek minta Nasi Padang lagi. Apalagi, setelah sekarang sudah boleh makan bubur nasi dengan lauk Kepala Ikan Kakap,” ujar Ade sembari terkekeh.
Bagaimana dengan nafsu makan Arya pasca operasi?
Menurut Ade, nafsu makan putranya pasca operasi masih sama seperti dulu. “Tapi pada praktiknya, Arya makan sedikit saja kini ia sudah merasa kenyang. Kalau dulu, 10 sampai 20 suap, kini 2 sampai 3 suap saja, perut Arya sudah merasa kenyang,” ungkapnya seraya menambahkan bahwa Arya harus terus mengonsumsi vitamin.
“Juga, harus tetap olahraga, seperti berenang di kolam yang ada di teras depan rumah, jalan kaki ke sekolah, dan ikut ber main bola”.
Ade menyatakan rasa gembira melihat perkembangan menggembirakan terhadap Arya.
“Setelah operasi, Arya memang butuh waktu perawatan intensif untuk pemulihan. Selama masa pemulihan itu, berat badan Arya sudah berkurang sebanyak 17 kg hanya dalam tempo 2 minggu. Selain itu, dari gerakan-gerakan fisiknya, Arya kelihatan semakin lincah. Kalau berjalan kaki, terasa semakin ringan dan tidak cepat capek atau sesak napas. Jalan kakinya pun sudah mulai berjarak semakin jauh. Bentuk badannya pun sekarang ini sudah mulai terlihat bentuk lehernya. Dulu ‘kan lehernya enggak kelihatan. Bahkan, posisi tidur Arya juga sudah mulai bisa terlentang,” urainya.
Sebagai orangtua, Ade berharap Arya terus mencapai berat badan yang ideal menyusul telah berhasilnya Operasi Sleeve Gastrectomy. “Saya bersyukur, ketika menghadapi pelaksanaan operasi, Arya sama sekali enggak takut. Justru Arya sendiri yang sejak awal minta dioperasi, karena ia sudah melihat sendiri, mereka-mereka yang sudah berhasil mengurangi berat badannya pasca operasi. Apalagi Arya ingin seperti anak kebanyakan lainnya, yaitu ingin bisa bermain jauh dari rumah. Termasuk, melanjutkan sekolah ke SMP yang jaraknya cukup jauh dari rumah atau sekitar 10 kilometer,” jelas Ade menutup wawancara via telepon dengan saya.
Akhirnya, saya ingin kembali mengutip pernyataan Dokter Handy bahwa, obesitas terbukti berbahaya dan menggangu kesehatan seseorang dan rentan terhadap penyakit atau komplikasi. Adalah tugas kita untuk bersama-sama peduli dan membantu mengatasi persoalan ini.
* * *
Baca juga tulisan sebelumnya:
Bebas Obesitas dengan Operasi Bariatric Surgery
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H