Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tebar Buku Kompasianer di Kolong Fly Over

27 Oktober 2016   14:01 Diperbarui: 27 Oktober 2016   21:26 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barisan buku di rak Taman Baca kolong fly over Ciputat. (Foto: Gapey Sandy)

Marsin dan buku-buku karya Kompasianer yang bakal tersedia di Taman Baca kolong fly over Ciputat. (Foto: Gapey Sandy)
Marsin dan buku-buku karya Kompasianer yang bakal tersedia di Taman Baca kolong fly over Ciputat. (Foto: Gapey Sandy)
Barisan buku di rak Taman Baca kolong fly over Ciputat. (Foto: Gapey Sandy)
Barisan buku di rak Taman Baca kolong fly over Ciputat. (Foto: Gapey Sandy)
Ketika saya tanya, sejak kapan Taman Baca ini dibuka? Marsin sejenak berpikir, lalu menjawab. “Lebih dulu pembuatan taman daripada Taman Baca. Ya, kira-kira baru setahun berjalan. Untuk taman, tanaman, dan pengadaan air merupakan kerja nyata dari Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel, yang dalam hal ini bekerjasama dengan komunitas Orang Indonesia atau “Oi”, dan pimpinan pengurus wilayah setenpat. Komunitas “Oi” utamanya mengelola Taman Baca, sekaligus bertanggung-jawab menjaga kelestarian taman. Jadi, semua pihak saling bekerjasama,” kata Marsin.

Taman?

Ya, dari balik tumpukan buku yang berbaris di rak-rak buku, pengunjung bisa menyaksikan betapa asrinya penataan taman di kolong fly over Ciputat ini. Pada sisi kiri dekat pagar besi, ada sejumlah “Si Pucuk Merah”. Pohon ini kalau besar dan rindang, bakal memerah daun-daun di pucuk atasnya. Beberapa bibit pohon palem juga ada, selain tanaman hias lainnya. Wah, pokok’e berasa nyaman, enggak berasa ada di kolong jembatan layang meski suara lalu-lalang kendaraan tetap saja angkuh.

Penataan taman dan Taman Baca di kolong fly over (seberang Plaza Ciputat) memang asri. Keasriannya kontras dengan kemacetan arus lalu-lintas yang biasa terjadi pada jam-jam sibuk, pagi maupun sore hari. Begitu pengendara melintas dan terjebak kemacetan di sisi kolong fly over, bila pandangan diarahkan ke Taman Baca dan taman yang ada, pasti diyakini mampu melipat-gandakan tenteramnya batin.

Taman Oi di kolong fly over Ciputat. (Foto: Gapey Sandy)
Taman Oi di kolong fly over Ciputat. (Foto: Gapey Sandy)
Di taman, tertancap bambu yang saling terikat ijuk hitam. Di atas bambu, berkibar bendera Merah Putih. Bergidik bulu roma menyaksikan sesekali sang dwiwarna berkibar tersibak angin. Ada bacaan besar-besar dengan huruf warna merah: “Taman Oi”. Juga semboyan hijau lestari: “Pohon Untuk Kehidupan”. Tak ketinggalan seruan Go Green: “Sayangilah Kami : Hijau Itu Indah”, juga “Protect The Planet”. Ada juga bergantungan sejumlah lampu taman yang dibuat nyentrik dari wadah plastik.

“Nantinya, di taman ini akan dibuat jalur jogging, lengkap dengan pijakan untuk refleksi kaki,” kata Marsin.

Sayangnya, belum semua area kolong fly over steril dari jamahan kepentingan pribadi. Karena, pada sudut paling ujung (arah Ramayana Dept. Store), sejumlah pedagang memanfaatkan lahan kolong jembatan layang ini. Meski secara terbatas dan tidak begitu banyak pedagang yang membuka lapak, tapi hal ini harus jadi perhatian ekstra, agar pemanfaatannya tidak mewabah apalagi meluas.

DKPP Tangsel sendiri mengapresiasi apa yang dilakukan komunitas “Oi” yang turut mengelola dan menjaga taman dan Taman Baca. Acungan jempol ini misalnya, pernah disampaikan Yepi Suherman selaku Kepala Bidang Kebersihan di DKPP Tangsel, kepada penulis.

Ya sutralah segitu aja ceritanya …

Taman Baca dan Taman Oi di kolong fly over Ciputat. (Foto: Gapey Sandy)
Taman Baca dan Taman Oi di kolong fly over Ciputat. (Foto: Gapey Sandy)
Oh iya, sehubungan Kamis, 27 Oktober ini diperingati sebagai Hari Blogger Nasional. Anjangsana saya ke Taman Baca kolong fly over Ciputat, juga dalam rangka menyerahkan amanat empat buku karya blogger-blogger andal sekaligus Kompasianer. Mereka adalah Rifki Feriandi dengan bukunya yang berjudul Cara Narsis Bisa Nulis; Thamrin Dahlan dengan bukunya Magnet Baitullah; Much Khoiri yang pernah mengirimi saya bukunya yang berjudul Much Khoiri dalam 38 Wacana; dan Asita DK alias Ita DKyang menulis barengan Anton DH Nugrahanto untuk judul buku Sekelumit Kisah si Tukang Blusukan.

Semoga buku-buku ini sanggup memberi nyala pijar manfaat ilmu bagi pengunjung Taman Baca kolong fly over Ciputat. Sekaligus ladang amal bajik bagi penulisnya. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun