Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Berdayakan Tunarungu, Sesudah Deaf Café Lalu Deaf Car Wash

19 September 2016   12:00 Diperbarui: 19 September 2016   19:43 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rachmita M Harahap, warga Joglo - Jakarta Barat yang juga tunarungu dan mengapresiasi kinerja Dissa beserta Fingertalk. (Foto: Gapey Sandy)

Harapan dan apresiasi yang sama juga terlontar dari Rachmita M Harahap yang tengah menunggu mobilnya dicuci steam. Wanita berjilbab dan berkacamata yang mengaku berusia 47 tahun dan merupakan seorang tunarungu ini mengatakan, dirinya sangat mendukung sepenuhnya atas apa yang terus dikembangkan Dissa bersama Fingertalk-nya.

Saling berkomunikasi dengan Bahasa Isyarat, Jemari Berbicara. (Foto: Gapey Sandy)
Saling berkomunikasi dengan Bahasa Isyarat, Jemari Berbicara. (Foto: Gapey Sandy)
Sebagian menu minuman yang tersedia di Deaf Cafe & Car Wash Cinere. (Foto: Gapey Sandy)
Sebagian menu minuman yang tersedia di Deaf Cafe & Car Wash Cinere. (Foto: Gapey Sandy)
“Harapan saya, agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta dunia usaha lainnya bercermin dari apa yang sudah dilakukan Dissa bersama Fingertalk yang terus membuka lapangan kerja bagi masyarakat tunarungu. Kelak, apabila masyarakat tunarungu ini dapat memperoleh pekerjaan, maka kehidupan mereka selanjutnya akan mandiri dan tidak lagi ketergantungan dengan orangtua atau orang lain,” tutur Mita, sapaan akrabnya.

Mita tinggal di Joglo, Jakarta Barat. Bersama kakak kandungnya, ia menyengaja untuk mencuci mobil dan menikmati sajian kuliner di Fingertalk Cinere. Dan bukan hanya Mita, siang yang semakin mendung itu penulis melihat sendiri bagaimana sekelompok komunitas tunarungu berkumpul, bersendagurau, berkomunikasi dengan bahasa isyarat fingertalk alias jemari berbicara.

Ya, Dissa bersama Fingertalk-nya memang akan terus memberdayakan mereka yang memiliki keterbatasan, disabilitas. Dissa, Sang Diva ‘Jemari Berbicara’ yang terus BERBAGI dan menebar inspirasi.


o o o O o o o

Jangan lupa tonton ini: VLOG reportasenya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun