Kesembilan, mulailah kemudian Tari Merak dipertunjukkan. Empat gadis penari lemah gemulai menarikannya. Literatur menyebutkan Tari Merak memang berasal dari Pasundan, Jawa Barat, dan menggambarkan ekspresi kehidupan Burung Merak. Utamanya, gerakan Burung Merak jantan yang mengibas-ngibaskan bulu indahnya untuk menarik hasrat bercinta Burung Merak betina. Koreografer Tari Merak adalah seniman Sunda, Raden Tjejep Somantri, yang menciptakan tarian ini pada sekitar 1950-an.
Kesepuluh, setelah kedua pengantin berada di kursi pelaminan dan menerima ucapan selamat serta doa restu dari tamu undangan, lengkap dengan berfoto-foto ria, di sisi panggung dekat pintu masuk dan keluar gedung, mulailah kelompok musik marawis mempelihatkan kebolehannya. Kelompok marawis ini begitu solid memainkan alat musik tetabuhannya, sambil mendendangkan lagu pujian shalawat dan salam bagi bagi baginda Rasulullah saw. Sudah pasti terselip juga doa kebaikan bagi sesama dan khususnya kepada kedua mempelai pengantin yang kini semakin berbahagia.
Lagi-lagi, akulturasi etnis dan budaya berlangsung. Nilai islami kembali menguat lewat penampilan kelompok marawis ini. Aaaahhhh… prosesi pernikahan adat Sunda ini melelahkan juga --- meski sebenarnya masih ada beberapa lagi prosesi yang umumnya masih dapat dilaksanakan.
Selamat berbahagia, Andy & Lala. Semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Jangan lupakan juga, simbol dan makna dari semua proses pernikahan yang sudah dilaksanakan. Aamiin …
o o o O o o o
Tonton, video pernikahan adat Sunda, Andy dan Lala:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H