QCC adalah kependekan dari Quality Control Circle. Sebagian kita mungkin sudah banyak yang tahu. Tapi, sebenarnya apa dan bagaimana QCC? Mengapa ‘tiga huruf’ ini bisa sampai bertahan pelaksanaannya di Toyota Indonesia, bahkan hingga seperempat abad, 25 tahun lamanya? Pastilah, QCC ini sesuatu yang hebat pun luar biasa!
Kamus daftar istilah mengartikan, QCC tak lain sebagai cara untuk mengimplementasikan semangat kaizen dengan efektif. Kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 7 hingga 10 orang itu selalu mencari masalah-masalah untuk dipecahkan, mencari inovasi-inovasi agar dapat memecahkan masalah dan memperbaiki keadaan.
Penjelasan tersebut dijabarkan pada halaman 144 buku “Perubahan Tiada Henti : 25 Tahun Perjalanan QCC Toyota Indonesia - Membangun manusia sebelum membuat produk”. Buku besutan Joice Tauris Santi, wartawati Kompas desk Multimedia ini diterbitkan penerbit buku Kompas. Secara formal, peluncuran buku berwarna sampul merah menyala ini dihelat di ruang Ruby, lantai 7 Gedung Kompas Gramedia Unit II, Palmerah Barat, Jakarta (Selasa, 16 Agustus 2016).
Sementara dari manajemen Kompas, nampak Pemimpin Redaksi Budiman Tanuredjo yang didaulat menyampaikan kata sambutan, Pepih Nugraha (jurnalis senior Kompas dan COO Kompasiana), dan sudah tentu Joice Tauris Santi sang penulis merangkap editor buku.
Dalam paparan singkatnya, Sonny Irawan mengungkapkan bahwa di kalangan manajemen dunia usaha, permintaan terhadap QCC tidak pernah surut bahkan cenderung meningkat drastis pada masa-masa belakangan ini.
“Fakta ini kami peroleh dari rutinitas sehari-hari. Lembaga kami, PQM Consultant yang selama ini sudah menambahkan berbagai layanan jasa yang terkait dengan peningkatan Produktivitas dan Kualitas, seperti Total Quality Management (TQM), Lean Manufacturing, Total Productive Maintenance, Six Sigma dan lainnya, tetap menemukan kenyataan bahwa permintaan untuk QCC tidak pernah surut. Bahkan, selama lima tahun terakhir terjadi peningkatan yang cukup berarti dibandingkan periode sebelumnya. Mungkin hal ini dikarenakan tekanan untuk meningkatkan produktivitas semakin tinggi,” ujar Commissioner and Senior Consultant of PQM Consultants ini.
Kegiatan QCC, kata Warih, merupakan salah satu mindset atau suatu value khusus berupa kegiatan dengan melibatkan semua member. “Ini sesuai dengan semangat kaizen yang ingin melibatkan secara langsung semua member untuk meningkatkan atau mencapai produksi sesuai yang telah dicanangkan. Kaizen yang baik dan benar merupakan ide atau perbaikan di area kerja masing-masing. Kaizen melibatkan banyak orang di area kerja sehingga ke depan kita semua akan merasa dengan berbagai perbaikan pekerjaan pun akan lebih baik. Disinilah sebenarnya Kaizen itu adalah melibatkan semua member,” urai Warih yang mulai bergabung dengan Toyota Indonesia sejak Juli 1989.
Sebenarnya, secara khusus, apa yang dikemukakan Warih terdapat pada halaman istimewa buku “Perubahan Tiada Henti” yang sengaja dialokasikan guna memuat pernyataan penting dari pria berjanggut putih kelahiran 11 Juni 1963 ini. “Dengan melibatkan semua orang, pergerakan langkah Plan-Do-Check-Act (PDCA) lebih cepat, diharapkan akumulasi ide semakin lama semakin tinggi sehingga terjadi perubahan di area kerja menjadi lebih baik, selanjutnya perubahan lebih baik pun terjadi dan dapat dirasakan di perusahaan. Apalagi memang, nilai respect to people adalah salah satu pilar Toyota Way juga,” sebutnya mantap.