Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Mendamba Habibie, Sang Inspirator Bangsa

17 Agustus 2016   17:18 Diperbarui: 12 September 2019   15:03 2081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada salah satu foto ketika keduanya berbalut busana Jawa dan tengah menikah, ditampilkan kutipan perkataan yang pernah disampaikan Habibie kepada sang terkasih, Ainun.

Kata Habibie: “Kalau saya bikin sakit hati Ainun, itu sama saja saya bikin sakit hati saya sendiri”. [Duuuhhhh … perempuan mana yang enggak akan kelepek-kelepek kalau sang arjuna bicara seperti kayak begini siiiih … proud of you, Habibie!]

Belahan jiwa sang inspirator bangsa, Hasri Ainun Besari dipamerkan dalam Pameran Foto 80 Tahun Habibie. (Foto: Gapey Sandy)
Belahan jiwa sang inspirator bangsa, Hasri Ainun Besari dipamerkan dalam Pameran Foto 80 Tahun Habibie. (Foto: Gapey Sandy)
Ujaran Habibie kepada sang istri terkasih, Ainun. (Foto: Gapey Sandy)
Ujaran Habibie kepada sang istri terkasih, Ainun. (Foto: Gapey Sandy)
Tidak sedikit orang yang menyebut bahwa Habibie memiliki setidaknya tiga filosofi teruji, yakni: Percaya pada pendekatan humanis yang fokus pada manusia; Teknologi berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia; dan, Habibienomics adalah tentang menciptakan nilai tambah lokal.

Nah, bagi saya, sosok Habibie juga mewakilkan filosofi cinta sejati yang abadi. Mungkin, saya menawarkan filosofi keempat yakni Habibie_Eternal_Love yakni mencintai dengan penuh kesejatian, kesetiaan yang hanya sementara terpisahkan oleh maut, ajal, kematian.

Mengapa saya sampai pada tahap pemahaman cinta yang sepenuh jiwa ini? Ya, kepergian Ibu Ainun untuk selama-lamanya menjadi bukti jawaban tak terelakkan. Meski Habibie seperti begitu terguncang lantaran belahan jiwanya kembali menghadap Ilahi, tapi semua orang bisa mengerti dengan sendirinya, betapa cinta dan kesetiaan Habibie terhadap Ainun tak gampang lekang.

Salah satu foto yang dipamerkan adalah ketika Habibie berziarah di makam Ainun. Sambil tertunduk dan tangan memegang batu nisan Ainun, Habibie seolah tak ingin berpisah raga dengan istri tercinta yang selama ini sudah begitu teramat mendampingi lahir-batinnya.

Foto syahdu ini semakin menundukkan hati dan membangkitkan empati ketika diberi kelengkapan berupa kutipan Habibie mengenang kepergian Ainun. Begini ujar Habibie: “Terima kasih Allah, Engkau telah pisahkan kami.

Sementara berada dalam keadaan berbeda. Istriku Ainun dalam dimensi baru dan alam baru. Saya dalam dimensi alam dunia. Jika sampai waktunya, tugas kami di alam dunia dan di alam baru selesai, tempatkanlah kami manunggal di sisi-Mu karena cinta murni, suci, sejati, sempurna dan abadi”. [Hiks, hiks … siapa yang tidak haru membaca guliran kalimat penuh rindu kepada kekasih yang ‘sementara’ pergi dan menunggu di alam keabadian kelak ini?]

Foto ketika Habibie berziarah ke makam sang istri tercinta, Ainun, juga menjadi salah satu yang dipamerkan. (Foto: Gapey Sandy)
Foto ketika Habibie berziarah ke makam sang istri tercinta, Ainun, juga menjadi salah satu yang dipamerkan. (Foto: Gapey Sandy)
Foto ketika kedua buah hati, Ilham dan Thareq masih kanak-kanak juga ada dipamerkan. (Foto: Gapey Sandy)
Foto ketika kedua buah hati, Ilham dan Thareq masih kanak-kanak juga ada dipamerkan. (Foto: Gapey Sandy)
Begitulah Habibie, manusia sarat nilai yang patut diteladani, dicecap menjadi inspirasi, oleh setiap anak negeri di bumi pertiwi.

Festival Habibie

Pada hari yang hampir bersamaan, turut diselenggarakan juga hajat terkait 80 Tahun Habibie. Di lokasi berlainan yang tak terlalu jauh dari Museum Bank Mandiri, tengah diselenggarakan Festival Habibie. Bagaimana suasana meriah festival di Museum Nasional itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun