Itu artinya, Jerman mengajarkan strategi ketiga dalam merusak catenaccio, yaitu pancing emosi lawan. Sebaliknya pula, jangan terpancing emosi lawan. Tim Jerman yang diturunkan Loew memang bukan sosok-sosok senior lagi. Didominasi pemain muda, tapi dari sisi penampilan dan emosi, terlihat jelas betapa mereka mampu menerapkan taktik bermain bola yang penuh sabar plus dewasa. Alhasil, maaf saja, kalau saya akhirnya berpandangan, seolah-olah Italia dipaksa untuk belajar bermain sepakbola dari Jerman. Tapi ingat, itu semua berlaku hanya pada babak pertama dan kedua saja. Karena selebihnya, Italia semakin bermain lepas dan taktis juga.
Okelah, sebenarnya taktik pelatih Italia, Antonio Conte sudah tepat dalam menghadang laju serangan “panzer-panzer” Jerman. Buktinya Muller tumpul. Gomez pun buntu. Tapi, Jerman bukan tim yang tidak belajar, mereka ini semakin dewasa, semakin sabar dalam menyerang dan mengurung pertahanan Italia. Conte hanya sedikit alpa untuk memastikan barisan pertahannya untuk mematikan pergerakan Ozil. Sampai akhirnya, pemain bernomor punggung 8 ini sukses memanfaatkan peluang meski sebenarnya tendangan Ozil rada kurang joss gandoss! Tapi lumayanlah, Buffon sampai tak mampu mengantisipasi dan menjangkau bola yang melesat masuk di sisi kanan gawang. Dengan ini, clean sheet Buffon sepanjang pertandingan Italia pada #EURO2016 pun ternoda. Begitu juga sebenarnya, dengan gawang Neuer! Sama-sama sudah tidak 'perawan' lagi deh …
Hasil laga di stadion Bordeaux di Perancis ini akhirnya membuahkan sukses manis bagi Jerman. Meskipun track record nilai kedigjayaan masih digenggam Italia. (Kedua tim sudah sering bersua. Italia menang 15 kali. Jerman baru menang 9 kali. Sisanya, 10 laga keduanya bermain imbang). Tapi, biar bagaimana juga, Jerman sudah mengetahui rumus dan taktik untuk meruntuhkan formasi catenaccio. Dan, ini sekaligus pelajaran berharga bagi publik sepakbola yang anti mengusung permainan formasi bertahan. Karena nyata terbukti, pertahanan terbaik adalah menyerang, bukan formasi catenaccio lagi! Terima kasih Deutschland!
Ich liebe dich #DerPanzer
* * * * *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H