Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Selamatkan ‘Yayang’, Selamatkan Orangutan

27 Juni 2016   14:13 Diperbarui: 27 Juni 2016   14:50 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CEO Borneo Orangutan Foundation, Jamartin Sihite ketika berada di Kalimantan. (Foto: Dok. BOSF)

Dalam sambutannya, Presdir BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, orangutan adalah binatang yang sudah langka, dan mungkin hanya terdapat di Kalimantan untuk populasi tertentu. Itupun hidupnya susah sekali apalagi kalau ada kebakaran hutan, penggundulan hutan. Jadi tugas kita bersama untuk terus melestarikan orangutan.

“Kita sangat menghargai sekali kiprah BOSF, yang kalau kita lihat ditengah kesibukan dunia dan juga kita di Indonesia, kebanyakan hanya berpikiran bisnis saja, tetapi BOSF ini sudah memikirkan sesuatu yang lebih dari itu. Dan, kita salut sekali dengan kepedulian BOSF ini. BCA mendukung penuh upaya pelestarian seperti ini, karena apabila orangutan dapat diselamatkan, maka beragam spesies hewan lainnya pun dapat terselamatkan. Kontribusi yang demikian akan menjaga kekayaan ekosistem hutan dan keberlangsungan hidup anak cucu di masa depan,” urai Jahja.

 Jahja menambahkan, kegiatan pelestarian orangutan ini diharapkan dapat memicu kegiatan lain yang serupa, dan dapat menyadarkan seluruh lapisan masyarakat akan pentingnya berpartisipasi dalam menciptakan tempat hidup untuk berbagai satwa yang hampir punah, atau dilindungi. Rasa peduli dan cinta terhadap alam merupakan sesuatu yang penting, untuk mengubah perilaku manusia menjadi lebih ramah lingkungan,” tutur Jahja lagi.

* * * * * * *

Bayi orangutan dalam dekapan seorang relawan. (Foto: Dok. BOSF)
Bayi orangutan dalam dekapan seorang relawan. (Foto: Dok. BOSF)
Bagaimana Pak Jamartin Sihite mengomentari Donasi Pelepasliaran yang diberikan BCA? Apa harapan Anda terhadap bakti BCA ini?

Donasi Pelepasliaran Orangutan dari BCA ini merupakan upaya kerja sama yang penting. Tidak banyak perusahaan besar yang secara nyata mendukung upaya konservasi orangutan dan habitatnya. BCA telah membantu kami dalam melaksanakan sejumlah pelepasliaran sejak tahun 2012, dan kami harapkan kerja sama yang baik ini akan terus berlanjut ke tahun-tahun mendatang sehingga lebih banyak orangutan yang memiliki harapan hidup di habitat aslinya. Dengan begitu peranan alami orangutan sebagai penjaga hutan akan terus memberikan manfaat ke seluruh makhluk hidup lain termasuk manusia.  

Selain donasi dana, program apa saja yang dilakukan BCA sebagai bentuk kepedulian terhadap orangutan ini?

BCA memberikan kesempatan kepada BOSF untuk menampilkan video tentang konservasi orangutan di layar raksasa di Menara BCA. Pemutaran video ini memberikan kesempatan kepada khalayak luas, terutama mereka yang berkendara melalui daerah Bundaran Hotel Indonesia memahami lebih jauh mengenai upaya konservasi orangutan dan habitatnya. BCA juga beberapa kali mengundang BOSF untuk berpartisipasi dalam ajang-ajang besar yang mereka laksanakan, seperti BCA Indonesia Open tahun 2015 lalu, dan beberapa kesempatan menggelar ajang bersama di Car Free Day.

Sejumlah relawan melakukan program pelepasliaran orangutan di habitat aslinya, hutan lepas. (Foto: Dok. BOSF)
Sejumlah relawan melakukan program pelepasliaran orangutan di habitat aslinya, hutan lepas. (Foto: Dok. BOSF)
Orangutan bernama 'Gadis' yang sudah dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen - Kaltim, pada awal Juni 2016 kemarin. (Foto: Dok. BOSF)
Orangutan bernama 'Gadis' yang sudah dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen - Kaltim, pada awal Juni 2016 kemarin. (Foto: Dok. BOSF)
Orangutan bernama 'Raymond' sudah dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen - Kaltim, pada awal Juni 2016 kemarin. (Foto: Dok. BOSF)
Orangutan bernama 'Raymond' sudah dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen - Kaltim, pada awal Juni 2016 kemarin. (Foto: Dok. BOSF)
* * * * * * *

#SaveOrangutan #SaveTheForest

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun