Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama FEATURED

Ayo, Saatnya Nge-Vlog!

13 Juni 2016   10:26 Diperbarui: 5 Maret 2017   14:00 1997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teknik Dasar menjadi VLOGGER. (Sumber: Makalah Dede Ariyanto)

Emily Cale dalam film ‘White House Down’ ketika sebagai VLOGGER — dengan insting jurnalisme dan keberanian luar biasa — merekam video aksi pelaku terorisme di Gedung Putih dan mengunggahnya di channel YouTube. (Foto: watchesinmovie.info)
Emily Cale dalam film ‘White House Down’ ketika sebagai VLOGGER — dengan insting jurnalisme dan keberanian luar biasa — merekam video aksi pelaku terorisme di Gedung Putih dan mengunggahnya di channel YouTube. (Foto: watchesinmovie.info)
Kedua, nge-blog dan nge-vlog punya dasar pekerjaan yang berbeda. Nge-blog itu menulis (dan terkadang memotret). Sementara nge-vlog adalah merekam video dan menyuguhkannya secara menarik. Untuk menjadi sesuatu yang membuat orang tertarik, nge-vlog harus memiliki kemampuan dasar speaking yang baik, kepiawaian announcing yang mumpuni, bisa membuat naskah pengantar video, kecakapan mengedit video, penampilan yang ciamik ‘n chic, dan naluri atau insting jurnalisme yang tinggi. Jurnalisme bisa dipelajari. Jangan keburu, blogger maupun vlogger itu alergi untuk mempelajari jurnalistik.

Ketiga, seperti juga yang dijalankan Emily, sebagai vlogger kemampuan mewawancarai narasumber harus handal. Caranya? Ya, tentu saja dengan menguasai masalah yang akan ditanyakan kepada narasumbernya. Passion Emily dalam bidang politik, membuat Presiden Amerika Serikat memuji apa yang disampaikan Emily sebagai pertanyaan yang berbobot! Nah, susahnya (maaf), kebanyakan blogger saat ini belum melakukan praktik wawancara dengan narasumber sebagai salah satu kerja reportasenya.

Tulisan tentang bagaimana menjadi VLOGGER — yang pakemnya, hanya menayangkan video maksimal berdurasi tiga menit ---, mudah di-search via Google. Silakan searching sendiri.

Oh ya, selain semakin hari orang kian malas membaca (blog), sudah mulai bermunculan juga keluhan terhadap dunia blog. Apa itu? Klasik, masalahnya. Kebanyakan blog (hanya) dijejali iklan semata, review produk dan jasa ini-itu, alias sekadar seperti rubrik advertorial atau pariwara di majalah maupun suratkabar. Padahal, di media-media massa itu, jujur saja, tidak sedikit orang yang akan langsung skip, emoh membaca advertorial. Kecuali, yang ditampilkan secara menarik dan content-nya benar-benar dibutuhkan pembaca.

Jadi ada baiknya jangan terlalu “over dosis” mengisi blog dengan menuruti (nilai) komersil belaka. Karena nilai idealis blog itu, sejatinya banyak dinanti dan diminati publik. Mereka menunggu unggahan tulisan blog yang menarik, inspiratif, kaya manfaat, cerdas dan aktual. Entah itu bentuknya Opini, Kolom, Feature, Reportase, hasil Wawancara maupun yang rada agak sulit, Investigative Reporting.

Cover Film White House Down yang menyisipkan pesan profesi VLOGGER atau Video Blogger. (Foto: loymachedo.com)
Cover Film White House Down yang menyisipkan pesan profesi VLOGGER atau Video Blogger. (Foto: loymachedo.com)
Ingat, enggak nge-vlog saja, rasanya blog kita sudah (akan segera) ketinggalan zaman. Apalagi kalau ditambah, blog kita “mabuk kepayang” dengan tulisan-tulisan “jualan” yang cuma sekadar review produk maupun tulisan berbayar lainnya. Aaaahhh … tulisan advertorial dan sejenisnya kayak ‘gitu rasanya enggak banyak yang mau nge-klik apalagi membacanya.

Ayo Nge-Vlog!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun