Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Datsun Risers Expedition Buktikan Empat Hal (Resume #2)

22 Januari 2016   14:20 Diperbarui: 22 Januari 2016   18:30 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana perjalanan yang hampir sama dirasakan risers ketika menumpang speedboat dari Pulau Derawan menuju Pulau Kakaban. Speedboat yang memang sudah tersedia langsung dipenuhi risers yang bersukacita karena hendak menuju ke salah satu pulau lagi yang ada di gugus kepulauan dan masih termasuk wilayah Kabupaten Berau ini.

[caption caption="(Inilah Derawan Dive Resort. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

[caption caption="(Pulau Derawan di Kabupaten Berau. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

[caption caption="(Tambatan perahu di Pulau Derawan. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

Salah satu obyek wisata yang paling top banget di Kaltim adalah Pulau Kakaban, yang letaknya ada di tengah-tengah gugus kepulauan atau terpisah dengan ‘induk’ Pulau Kalimantan. Pulau Kakaban dikelilingi oleh pulau-pulau lainnya, seperti Derawan, Samama, Sangalaki, Maratua dan Sambit.

Pulau Kakaban punya danau yang namanya, Danau Kakaban. Saya bersyukur bisa berkunjung ke Pulau dan Danau Kakaban, setelah sebelumnya mengeksplorasi dan menginap di Pulau Derawan yang menawan. Waktu tempuh menggunakan speedboat dari Derawan menuju Kakaban sekitar 1 – 1,5 jam. Perjalanan yang luar biasa, karena gulungan ombak yang terus menerus menghantam speedboat, sehingga mengakibatkan berulang-ulang kali perahu “melompat-lompat” di lautan. Praktis, penumpang didalamnya juga ikut “ajrut-ajrutan”.

Setiba di Pulau Kakaban, speedboat segera merapat di dermaga lepas pantai yang tersambung dengan jembatan kayu yang memanjang ke arah daratan. Berbeda dengan Pulau Derawan, dermaga yang ada di Pulau Kakaban tak terlihat sama sekali pemondokan atau resort. Hanya dermaga dan jembatan kayu yang agak sempit---seukuran empat orang berdiri---dan mengarah ke gerbang selamat datang, sekaligus loket untuk membeli tiket masuk. Maklum, Pulau Kakaban ini merupakan obyek wisata.

[caption caption="(Snorkeling di Pulau Derawan. || Foto: Gapey Sandy)"]

[/caption]

[caption caption="(Memberi makan ikan-ikan dan mengajak welfie. || Foto: Gapey Sandy)"]
[/caption]

Jembatan kayu yang memanjang dari dermaga ke pantai, ternyata masih menyambung lagi dengan lintasan jalan yang dibuat secara apik dari susunan kayu ke tengah pulau. Lintasan kayu yang menanjak ini membawa para risers melintasi lebatnya pepohonan di Pulau Kakaban. Sejumlah pepohonan diberi nama oleh pengelola. Mulai dari Pohon Bakung, Ubal, Ligayan, Puut, Ipil, Bullung Bullung, Kandis-Kandis, Asin Asin, Tukad Langit, Gaggil dan masih banyak lagi.

Sebelum benar-benar mencapai Danau Kakaban, pengelola menyediakan tempat khusus untuk berganti pakaian, juga toilet. Fasilitas yang bermanfaat bagi pengunjung untuk berganti mengenakan baju renang. Eh, jangan berharap ada kios atau toko di sini, sama sekali tidak ada. Jadi lebih baik, bawa sedikit makanan dan minuman sendiri, lengkap dengan kantong plastik untuk tempat sampah. Memang, disediakan beberapa tempat sampah oleh pengelola, tapi akan lebih bijak kalau pengunjung mempersiapkan plastik sampahnya sendiri demi menjaga kebersihan Pulau Kakaban yang memiliki luas 774,2 hektar ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun