[caption caption="(Rute perjalanan DRE Kalimantan dari Samarinda - Sangatta. || Foto: Gapey Sandy)"]
[caption caption="(Rute tempuh Samarinda - Sangatta. || Sumber: Google Maps)"]
[caption caption="(Dari Samarinda - Sangatta. Datsun GO+ Panca tetap nyaman berkendara. || Foto: Gapey Sandy)"]
Akhirnya tiba juga speedboat yang kami tumpangi di Pulau Derawan. Pemandangan yang mula-mula dapat disaksikan adalah barisan resort yang berada di atas laut dan saling terhubung dengan jembatan kayu. Nakhoda pun mulai merendahkan akselerasi mesin perahunya, suara yang ditimbulkan menjadi seolah tanpa suara.
Kapal pun bertambat di dermaga Derawan Dive Resort. Para risers bergegas menaiki jembatan kayu untuk menuju ke pemondokan atau tempat menginap masing-masing. Enggak usah repot bawa tas, karena petugas speedboat dan resort segera sigap mengangkut tas-tas bawaan para risers dengan menggunakan gerobak dorong.
By the way, tiap satu tim risers memperoleh satu pemondokan yang didalamnya terdapat tiga ranjang tempat tidur, ada fasilitas mandi shower air panas dan dingin, tanpa ada pesawat televisi. Usai makan siang, para riser diminta untuk melakukan sejumlah adegan demi pengambilan foto bersama. Foto dengan menggunakan drone ini cukup atraktif, karena risers seolah sedang dikuntit drone, sampai ke bibir pantai dan menunjukkan kegembiraan suka cita bermain air.
[caption caption="(Bersiap menuju Pulau Derawan dari pelabuhan di Jalan Tanjung Redeb. || Foto: Gapey Sandy)"]
[caption caption="(Suasana di dalam speedboat menuju Pulau Derawan. || Foto: Gapey Sandy)"]
[caption caption="(Akhirnya nampak juga Pulau Derawan. || Foto: Gapey Sandy)"]
Kelar urusan pemotretan dengan drone, para risers lansung diajak untuk snorkeling, yang lokasinya tak jauh dari tempat speedboat yang kami tumpangi ditambatkan. Pulau Derawan memiliki luas 44,6 hektar dan terdiri dari tiga kecamatan yaitu Kecamatan Maratua, Biduk-Biduk, dan Berau. Di pulau ini terkenal dengan ekosistem pesisir dan pulau kecil yang sangat penting yakni terumbu karang, padang lamun dan hutan bakau. Tapi, jangan sembarangan berbuat di Pulau Derawan ini, karena ada hewan laut yang dilindungi, antara lain Penyu Hijau dan Penyu Sisik.
Di dermaga yang sudah ditetapkan sebagai spot snorkeling, para risers kemudian mempersiapkan diri dengan pirantinya, mulai dari rompi pelampung berwarna oranye, masker lengkap dengan alat bernafas, juga sepatu katak. Ketika snorkeling, beraneka jenis ikan saling berkejaran dan berliukan di depan mata. Ikan yang bergaris-garis hitam pada bagian tubuhnya termasuk yang paling banyak jumlahnya. Mereka juga jinak dan tidak takut dengan kehadiran manusia.