Tepuk tangan dan sorak sorai membahana di restoran Hotel Cantika Swara di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, pada Kamis malam (14 Januari 2016). Ya, Ketika itu, Aris F Harvenda dari kompas.com Otomotif secara resmi mengumumkan keputusan dewan juri tentang pemenang terbaik I dan II Datsun Risers Expedition (DRE) gelombang III etape I yang menjelajah sebagian Kalimantan.
Tim Risers 5 yang terdiri dari Arif Khunaifi (Kompasianer Surabaya), Santo Rachmawan dan penulis sendiri, Gapey Sandy (Kompasianer Jakarta), berhak menjadi pemenang terbaik pertama DRE Kalimantan (11 – 15 Januari 2016) dengan total nilai 760.
“Penilaian dewan juri adalah berdasarkan reportase dalam bentuk tulisan di blog Kompasiana secara individu. Untuk nilai tulisan saja, prosentasenya mencapai 30%. Sedangkan 70% lainnya, penilaian ditentukan melalui kualitas foto dan video yang dibuat oleh masing-masing tim. Selain penilaian terkait mata acara yang disampaikan ketika melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Datsun Indonesia bersama murid-murid SDN 001 di rumah panjang, rumah khas Suku Dayak di Miau Baru, Kutai Timur, Kaltim,” ujar Aris ketika membacakan pengumuman pemenang.
Secara simbolis, Head of Datsun Indonesia, Indriani Hadiwidjaja menyerahkan hadiah utama kepada tiga risers dari Tim Risers 5---yang menamakan diri mereka dengan GAS Poll Borneo (GAS adalah insial dari Gapey Arif Satto)---, masing-masing memperoleh kamera GoPro HERO3 Session.
Siapa pemenang terbaik kedua? Tak lain adalah Kang Arul, Shendy Adam dan Fajar Muchtar dari Tim Risers 1. Hadiah yang berhasil direbut oleh tim yang menjuluki diri sebagai ‘The Jengkolers’ ini adalah Action Cam Xiaomi Yi.
“Saya mengucapkan selamat kepada Tim Risers yang menjadi pemenang terbaik 1 dan 2. Terima kasih sudah menuntaskan seluruh rangkaian acara Datsun Risers Expedition Kalimantan ini dengan sangat baik. Semoga perjalanan yang sudah sama-sama kita laksanakan ini selalu memberi dan membawa inspirasi positif, untuk diri kita sendiri dan juga orang banyak lainnya,” ujar Indriani Hadiwidjaja ketika menyampaikan sambutan sekaligus pertanda berakhirnya event DRE Kalimantan gelombang III etape pertama ini.
Oh ya, sebelum pembacaan pemenang, panitia menayangkan karya-karya foto para risers yang terpilih sebagai nominator oleh dewan juri. Termasuk, penayangan seluruh video pendek terbaik karya masing-masing tim.
Usai acara pengumuman pemenang, Tim Risers 5 dikerubungi para jurnalis dari media-media peliput langsung DRE Kalimantan. Mereka mewawancarai berbagai hal, mulai dari meminta tanggapan tentang event DRE Kalimantan, pelaksanaan CSR Datsun Indonesia, sampai kepada urusan teknis menyoal performa Datsun GO+ Panca.
Dalam wawancara keroyokan itu, Arif Khunaifi (Kompasianer Surabaya) mengatakan, secara performa mesin Datsun GO+ Panca sangat bisa diandalkan untuk medan perjalanan yang ekstrim seperti di hutan Kalimantan. “Akselerasi mobil ini sangat mencengangkan pada berbagai kondisi medan jalan, mulai dari Balikpapan – Samarinda – Sangatta – Kutai Timur - Berau. ‘Tarikan’ Datsun GO+ Panca ini okey punya pokoknya,” jelas anggota Tim Risers 5 yang selalu tampil khas dengan peci hitam ukuran panjang ‘17’-nya ini.
Anggota tim lainnya, Santo Rachmawan menilai, pelaksanaan program CSR Datsun Indonesia ke SDN 001 Miau Baru, Kutai Timur, Kaltim memberi masukan sekaligus inspirasi yang luar biasa.
“Bayangkan, betapa kita menyaksikan sendiri terjadi ketimpangan proses dan penyelenggaraan pendidikan antara di Pusat dan Daerah. Kami sangat terkejut, manakala pertanyaan kami tentang siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang ini, ternyata tidak dijawab oleh para murid-murid yang rata-rata kelas VI SD itu. Enggak tahu juga deh, mereka ini malu menjawab, atau memang benar-benar tidak tahu siapa nama Presiden kita sendiri. Belum lagi, pertanyaan-pertanyaan menyangkut kata dasar dalam Bahasa Inggris, semisal ‘left’ dan ‘right’,” miris Santo yang selalu tampil dengan topi ala Glenn Fredly ini.
Sementara itu, kepada awak media, penulis sendiri membenarkan apa yang disampaikan Santo. “Melihat kondisi keterbelakangan dunia pendidikan kita di pelosok yang miris seperti ini, alangkah lebih baik apabila Datsun Indonesia dalam setiap event-nya tetap konsisten menjalankan program CSR untuk dunia pendidikan. Sambil terus menjelajah bersama para risers, melakukan perjalanan menginspirasi untuk bidang pendidikan di pelosok wilayah Indonesia,” tutur Gapey Sandy.
Tim Risers 5 juga sepakat bahwa performa dan keandalan Datsun GO+ Panca sangat ciamik selama pelaksanaan DRE Kalimantan etape pertama ini. “Hanya saja, perlu ditambahkan pegangan tangan untuk penumpang kiri depan. Agar supaya ketika berkelok-kelok mengikuti medan hutan pedalaman di Kalimantan, penumpang di depan menjadi lebih nyaman. Perlu juga ditambahkan bingkai karet yang agak tebal untuk bahagian pintu bagasi belakang. Supaya kalau menutup pintu bagasi tidak berbunyi terlalu keras,” saran Santo.
Malam penutupan DRE Kalimantan gelombang III etape pertama diakhiri dengan sessi foto bersama, antara tim risers yang menjadi pemenang terbaik 1 dan 2 dengan Indriani Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia.
Risers Serbu Toko Oleh-Oleh
Esok paginya (Jumat, 15 Januari 2016), jelang keberangkatan pulang ke kota asal masing-masing---melalui Bandar Udara Kalimarau (Berau) dan berpindah pesawat di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (Balikpapan)---, para risers yang terdiri dari lima tim dan masing-masing berkendara Datsun GO+ Panca diarahkan oleh RC alias Road Captain, pemimpin iring-iringan konvoi kendaraan, untuk mampir ke sebuah toko yang berjuluk Rumah Kemas ‘Basinang’. Tujuannya? Apalagi kalau bukan untuk menyerbu belanjaan souvenir dan oleh-oleh khas Kabupaten Berau dan Kalimantan.
Lokasi Rumah Kemas ‘Basinang’ persis berseberangan dengan kantor Pelabuhan Tanjung Redeb, atau hanya sekitar 10 menit dari Hotel Cantika Swara yang berlokasi di Jalan Pulau Panjang, tempat para risers menginap.
Waktu yang disediakan panitia kepada para risers untuk ber-shopping ria ini hanya 40 menit. Heheheheee … jadilah Rumah Kemas ‘Basinang’ yang menjual aneka oleh-oleh khas Berau dan Kalimantan menjadi super heboh pagi itu. Hampir semua risers menjadi ‘kalap’ untuk berbelanja.
Untuk ukuran toko oleh-oleh, Rumah Kemas ‘Basinang’ sejak lama memang sudah menjadi andalan para wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Tanjung Redeb sebagai ibukota Kabupaten Berau. Toko ini mulai berdiri pada 2008, dan banyak menjual aneka produksi pangan dan souvenir hasil karya kreatif dari masyarakat maupun pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Apa saja yang dijual di sini? Banyak sekali. Di sisi kanan pintu masuk, mulai nampak terpajang botol-botol kecil berlapis tutup merah, apalagi kalau bukan Minyak Bulus. Minyak ini konon dapat memininalisir keriput di wajah, memiliki efek anti penuaan alias bikin awet muda dan sebagainya. Di sebelahnya ada botol-botol lain yang merupakan Minyak Urut Dayak khas Kalimantan.
Ada juga dijual kerajinan rajut rotan berbentuk peci bundar, miniatur patung Dayak Kenyah, hiasan dari kulit binatang, mandau, gendongan bayi Suku Dayak yang sangat ikonik dan sudah mendunia, kalung dari manik-manik warna-warni yang dipadu dengan batu khas Kalimantan, tas dan dompet dari manik-manik, gelang akar bahar, gelang batu mata kucing, gelang batu akik, gelang batu kerikil, gelang batu warna, busana adat Dayak, busana Batik khas Kalimantan, sarung songket, kain batik Berau, kaos berdesain Suku Dayak, ikan kering, terasi udang, teri nasi kering, kerupuk udang, kerupuk ikan gabus, abon udang dan masih banyak lagi.
Begitu banyak aneka produk yang dijual di Rumah Kemas ‘Basinang’ yang dikelola oleh Ibu Hawa bersama para staf pemasaran diantaranya Mbak Ratna dan Mbak Sri. Keduanya sibuk melayani para risers yang sibuk memilih barang belanjaan sekaligus ‘kalap’ melakukan tawar-menawar sampai menarik ‘setengah urat leher’, heheheheee ...
Dari berbagai sumber yang diperoleh penulis, Rumah Kemas ‘Basinang’ sebenarnya merupakan pusat oleh-oleh khas Berau yang hanya melakukan pengemasan dan pengepakan dari berbagai produk kreatif buatan masyarakat dan pelaku UMKM sekitar. Hebatnya, Rumah Kemas ‘Basinang’ juga menjadi salah satu pilihan dari perusahaan batubara terbesar di Berau, Kaltim, dalam melaksanakan kewajiban program CSR. Itu artinya, ada sinergi yang apik antara pengusaha dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.
Dan bersyukur, para risers dalam event Datsun Risers Expedition Kalimantan, sudah merasakan denyut nadi perekonomian masyarakat setempat tersebut, lengkap dengan kearifan lokal dan produk kreatif yang dihasilkan.
Benar-benar ... Datsun Risers Expedition adalah perjalanan yang menginspirasi!
Salam Risers!
o o o O o o o
(Foto #1. Aneka panganan yang dijual di Rumah Kemas Basinang. || Foto: Gapey Sandy)
BACA JUGA TULISAN LAINNYA:
Blusukan dan Blasukan dengan Datsun GO+ Panca di Kalimantan
Kompasianer Risers Peduli Pendidikan di Kalimantan
Risers Bercanda dengan Ikan di Pulau Derawan
Please, Jangan Lakukan Ini di Danau Kakaban
Kenapa Pengguna Datsun Sebut Dirinya 'Riser'?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H