Esok paginya (Jumat, 15 Januari 2016), jelang keberangkatan pulang ke kota asal masing-masing---melalui Bandar Udara Kalimarau (Berau) dan berpindah pesawat di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (Balikpapan)---, para risers yang terdiri dari lima tim dan masing-masing berkendara Datsun GO+ Panca diarahkan oleh RC alias Road Captain, pemimpin iring-iringan konvoi kendaraan, untuk mampir ke sebuah toko yang berjuluk Rumah Kemas ‘Basinang’. Tujuannya? Apalagi kalau bukan untuk menyerbu belanjaan souvenir dan oleh-oleh khas Kabupaten Berau dan Kalimantan.
Lokasi Rumah Kemas ‘Basinang’ persis berseberangan dengan kantor Pelabuhan Tanjung Redeb, atau hanya sekitar 10 menit dari Hotel Cantika Swara yang berlokasi di Jalan Pulau Panjang, tempat para risers menginap.
Waktu yang disediakan panitia kepada para risers untuk ber-shopping ria ini hanya 40 menit. Heheheheee … jadilah Rumah Kemas ‘Basinang’ yang menjual aneka oleh-oleh khas Berau dan Kalimantan menjadi super heboh pagi itu. Hampir semua risers menjadi ‘kalap’ untuk berbelanja.
Untuk ukuran toko oleh-oleh, Rumah Kemas ‘Basinang’ sejak lama memang sudah menjadi andalan para wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke Tanjung Redeb sebagai ibukota Kabupaten Berau. Toko ini mulai berdiri pada 2008, dan banyak menjual aneka produksi pangan dan souvenir hasil karya kreatif dari masyarakat maupun pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Apa saja yang dijual di sini? Banyak sekali. Di sisi kanan pintu masuk, mulai nampak terpajang botol-botol kecil berlapis tutup merah, apalagi kalau bukan Minyak Bulus. Minyak ini konon dapat memininalisir keriput di wajah, memiliki efek anti penuaan alias bikin awet muda dan sebagainya. Di sebelahnya ada botol-botol lain yang merupakan Minyak Urut Dayak khas Kalimantan.
Ada juga dijual kerajinan rajut rotan berbentuk peci bundar, miniatur patung Dayak Kenyah, hiasan dari kulit binatang, mandau, gendongan bayi Suku Dayak yang sangat ikonik dan sudah mendunia, kalung dari manik-manik warna-warni yang dipadu dengan batu khas Kalimantan, tas dan dompet dari manik-manik, gelang akar bahar, gelang batu mata kucing, gelang batu akik, gelang batu kerikil, gelang batu warna, busana adat Dayak, busana Batik khas Kalimantan, sarung songket, kain batik Berau, kaos berdesain Suku Dayak, ikan kering, terasi udang, teri nasi kering, kerupuk udang, kerupuk ikan gabus, abon udang dan masih banyak lagi.
Begitu banyak aneka produk yang dijual di Rumah Kemas ‘Basinang’ yang dikelola oleh Ibu Hawa bersama para staf pemasaran diantaranya Mbak Ratna dan Mbak Sri. Keduanya sibuk melayani para risers yang sibuk memilih barang belanjaan sekaligus ‘kalap’ melakukan tawar-menawar sampai menarik ‘setengah urat leher’, heheheheee ...
Dari berbagai sumber yang diperoleh penulis, Rumah Kemas ‘Basinang’ sebenarnya merupakan pusat oleh-oleh khas Berau yang hanya melakukan pengemasan dan pengepakan dari berbagai produk kreatif buatan masyarakat dan pelaku UMKM sekitar. Hebatnya, Rumah Kemas ‘Basinang’ juga menjadi salah satu pilihan dari perusahaan batubara terbesar di Berau, Kaltim, dalam melaksanakan kewajiban program CSR. Itu artinya, ada sinergi yang apik antara pengusaha dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.