Usai acara pengumuman pemenang, Tim Risers 5 dikerubungi para jurnalis dari media-media peliput langsung DRE Kalimantan. Mereka mewawancarai berbagai hal, mulai dari meminta tanggapan tentang event DRE Kalimantan, pelaksanaan CSR Datsun Indonesia, sampai kepada urusan teknis menyoal performa Datsun GO+ Panca.
Dalam wawancara keroyokan itu, Arif Khunaifi (Kompasianer Surabaya) mengatakan, secara performa mesin Datsun GO+ Panca sangat bisa diandalkan untuk medan perjalanan yang ekstrim seperti di hutan Kalimantan. “Akselerasi mobil ini sangat mencengangkan pada berbagai kondisi medan jalan, mulai dari Balikpapan – Samarinda – Sangatta – Kutai Timur - Berau. ‘Tarikan’ Datsun GO+ Panca ini okey punya pokoknya,” jelas anggota Tim Risers 5 yang selalu tampil khas dengan peci hitam ukuran panjang ‘17’-nya ini.
Anggota tim lainnya, Santo Rachmawan menilai, pelaksanaan program CSR Datsun Indonesia ke SDN 001 Miau Baru, Kutai Timur, Kaltim memberi masukan sekaligus inspirasi yang luar biasa.
“Bayangkan, betapa kita menyaksikan sendiri terjadi ketimpangan proses dan penyelenggaraan pendidikan antara di Pusat dan Daerah. Kami sangat terkejut, manakala pertanyaan kami tentang siapa nama Presiden Republik Indonesia sekarang ini, ternyata tidak dijawab oleh para murid-murid yang rata-rata kelas VI SD itu. Enggak tahu juga deh, mereka ini malu menjawab, atau memang benar-benar tidak tahu siapa nama Presiden kita sendiri. Belum lagi, pertanyaan-pertanyaan menyangkut kata dasar dalam Bahasa Inggris, semisal ‘left’ dan ‘right’,” miris Santo yang selalu tampil dengan topi ala Glenn Fredly ini.
Sementara itu, kepada awak media, penulis sendiri membenarkan apa yang disampaikan Santo. “Melihat kondisi keterbelakangan dunia pendidikan kita di pelosok yang miris seperti ini, alangkah lebih baik apabila Datsun Indonesia dalam setiap event-nya tetap konsisten menjalankan program CSR untuk dunia pendidikan. Sambil terus menjelajah bersama para risers, melakukan perjalanan menginspirasi untuk bidang pendidikan di pelosok wilayah Indonesia,” tutur Gapey Sandy.
Tim Risers 5 juga sepakat bahwa performa dan keandalan Datsun GO+ Panca sangat ciamik selama pelaksanaan DRE Kalimantan etape pertama ini. “Hanya saja, perlu ditambahkan pegangan tangan untuk penumpang kiri depan. Agar supaya ketika berkelok-kelok mengikuti medan hutan pedalaman di Kalimantan, penumpang di depan menjadi lebih nyaman. Perlu juga ditambahkan bingkai karet yang agak tebal untuk bahagian pintu bagasi belakang. Supaya kalau menutup pintu bagasi tidak berbunyi terlalu keras,” saran Santo.
Malam penutupan DRE Kalimantan gelombang III etape pertama diakhiri dengan sessi foto bersama, antara tim risers yang menjadi pemenang terbaik 1 dan 2 dengan Indriani Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia.
Risers Serbu Toko Oleh-Oleh