Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jokowi Kebut Pembangunan 7 Pos Lintas Batas Negara [#6 habis]

1 Januari 2016   19:26 Diperbarui: 4 April 2017   17:26 6730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Desain PLBN Terpadu Motamasin. || Sumber: Kementerian PUPR Dirjen Cipta Karya)

Keenam, PLBN Terpadu Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, yang berbatasan dengan Timor Leste, dijadwalkan selesai 2016. Luas lahannya 4,42 hektar dan luas bangunan 5.025,68 m2. Kontraktornya PT Pembangunan Perumahan yang akan unsur lokal dalam pemilihan material dan filosofi desain. Material batu merah banyak terdapat di Kecamatan Insana Utara. Selain untuk menunjukkan lokalitas, penggunaan material lokal juga merupakan salah satu usaha konstruksi hijau (green construction). Lopo merupakan bangunan khas Kabupaten Timor Tengah Utara, dan diletakkan di depan bangunan utama sebagai simbol kawasan.

(Desain PLBN Terpadu Wini. || Sumber: Kementerian PUPR Dirjen Cipta Karya)

Ketujuh, PLBN terpadu Skouw yang berada di Kecamatan Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, dan berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Lahan PLBN ini seluas 10,7 hektar dengan luas bangunan 7.619 m2. Kontraktor pelaksananya adalah PT Nindya Karya, dan dijadwalkan rampung pada 2016. Desain PLBN Terpadu Skouw menggunakan desain bangunan Rumah Tangfa, yang merupakan ciri rumah pesisir di daerah Skouw. Bentuk atapnya seperti perisai dan memiliki dua ruang panjang untuk masyarakat berkumpul, sedangkan bagian tengahnya dimaksudnya untuk sirkulasi.

(Desain PLBN Terpadu Skouw. || Sumber: Kementerian PUPR Dirjen Cipta Karya)

Selesai berkunjung ke PLBN Terpadu Motaain, rombongan kepresidenan segera kembali ke Bandar Udara A.A. Bere Tallo, Belu. Namun kali ini, tidak menyusuri rute yang sama ketika berangkat. Jalan yang dilalui adalah jalan yang lebih pendek jarak tempuhnya, dan sambil mobile sekaligus meninjau proyek pelebaran jalan yang semula 4,5 meter menjadi 7 meter.

Proyek pelebaran jalan dari dan ke PLBN Motaain ini memang masih dalam tahap pelaksanaan. Saya sendiri melihat, sebagian bukit ada yang sengaja dipotong untuk membuka rute jalan lebih lebar lagi, sebagian menguruk bukit, dan sebagian lain sudah mulai dilaksanakan pengaspalan jalan. Kiranya, apabila jalan ini sudah lebar, akan terasa lebih nyaman dilalui. Hanya tinggal menambahkan penerangan jalan, yang mungkin bisa diusahakan dengan menggunakan tiang lampu-lampu panel surya, dan sebagainya.

Tiba di Bandar Udara Belu, tanpa berlama-lama lagi, Presiden Joko Widodo beserta rombongan termasuk wartawan dan BLOGGER KOMPASIANA peliput kunker langsung terbang kembali menuju Kupang, menggunakan dua unit pesawat CN-295 milik TNI AU. Di Kupang, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Irian Joko Widodo sudah ditunggu ribuan massa umat Kristiani yang hendak merayakan Natal Bersama Nasional 2015 di alun-alun rumah jabatan Gubernur NTT.

Usai perayaan Natal Bersama Nasional, sebelum terbang kembali ke Jakarta, Presiden Joko Widodo menyempatkan hadir pada acara Bakti Sosial yang diselenggarakan para relawan di SMAN 1 Kupang.

(Jalan menuju ke PLBN Motaain yang terus diperlebar menjadi 7 meter. || Foto: Gapey Sandy/Kompasiana)

Naik ‘Air Force One’ Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun