Pada tahun ini juga, kata Rahim lagi, JNE yang memiliki 5.000 titik pelayanan telah menangani 400 ribu delivery per hari, atau 12 juta delivery per bulan, yang meliputi 28 kota besar se-Indonesia dengan layanan Same Day dan Overnight Service. “Semua ini berkat dukungan sebanyak 30 ribu karyawan, dimana 14 ribu diantaranya adalah karyawan tetap, dan sisanya adalah mitra usaha. Selain itu, melalui 5.000 titik pelayanan JNE, pelanggan dapat melakukan pengiriman barang ke sekitar 212 negara di dunia. Hal ini, karena JNE telah bekerjasama dengan banyak pelaku usaha global express,” jelasnya penuh syukur.
Terkait perkembangan sektor industri e-commerce akhir-akhir ini, Rahim menyebut speed atau kecepatan layanan pengiriman menjadi semakin penting. “Beruntung, saat ini JNE telah dapat melakukan layanan Same Day dan Overnight Service kepada pelanggan dengan tujuan ke 28 kota besar se-Indonesia. Pada tahap selanjutnya, kami akan terus melakukan pengembangan dari sisi jaringan dan kapabilitas, sehingga dapat melayani lebih banyak lagi kota-kota lainnya di Indonesia,” ujarnya.
Rahim menambahkan, outlook era digital saat ini menunjukkan, di Indonesia terdapat sebanyak lebih dari 74 juta pengguna internet. Selain itu, diperkirakan ada lebih dari 260 juta pengguna mobile phone. Hal ini menggambarkan betapa semakin bertambahnya jumlah kelas menengah di Indonesia, yang diperkirakan pada 2013 angkanya mencapai 74 juta jiwa, untuk kemudian pada 2020 kelak semakin meningkat jadi 141 juta jiwa.
“Dampak dari outlook era digital yang menunjukkan perkembangan menggembirakan itu adalah turut terkereknya sektor e-commerce itu sendiri. Menurut data yang kami miliki, pada 2013 lalu, terdapat 4,6 juta orang di Indonesia yang melakukan pembelanjaan secara online. Sedangkan pada 2016 nanti, diperkirakan terjadi lonjakan hingga dua kali lipat yakni naik 89,1% atau menjadi 8,7 juta orang yang berbelanja melalui online. Dari trend seperti ini, sirkulasi keuangan yang terjadi melalui e-commerce ini juga akan mengalami kenaikan. Kalau pada 2013 lalu, nilainya mencapai 1,8 miliar dolar Amerika Serikat, maka pada 2016 mendatang ditaksir akan mencapai 4,49 miliar dolar Amerika Serikat,” tutur Rahim.
Rahim juga menandaskan, pada 2016 perusahaan akan melakukan investasi untuk mendukung ambisi perusahaan, melalui pengalokasian dana investasi sebesar lebih dari Rp 400 miliar yang akan didistribusikan Rp 55 miliar untuk pengembangan teknologi, dan lebih dari Rp 400 miliar untuk pengembangan infrastruktur.
Tak hanya komitmen terhadap bisnisnya pada 2016, JNE juga akan tetap terus melakukan kontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat. Salah satunya melalui program yang diprakarsai JNE yaitu Pesanan Oleh-Oleh Nusantara (PESONA). Ini adalah layanan JNE bekerjasama dengan ratusan produsen makanan khas daerah. Pemesanan makanan khas dari seluruh Indonesia dilakukan secara online, dan didatangkan langsung dari daerah asal dengan kualitas serta harga yang sama.
Ada juga JESIKA atau Jemput ASI Seketika. Layanan ini terutama diperuntukkan bagi ibu-ibu menyusui yang memiliki aktivitas tinggi di luar rumah agar tetap dapat memberikan ASI kepada anaknya. Layanan ini ditangani oleh kurir wanita dengan kendaraan yang dilengkapi perlengkapan khusus.
Baru-baru ini, Majalah Marketeers memasukkan JNE sebagai salah satu dari 40 perusahaan yang siap menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kesiapan ini, oleh JNE bahkan ditekadkan untuk membuahkan peluang. Karena akses pasar segera terbuka lebar, begitu juga dengan arus keluar masuk barang yang tentunya akan segera meningkat.
Selain mulai memperhitungkan kalkulasi bisnis dan peluang pada 2016 yang ditandai dengan era MEA, sudah tentu JNE pasti akan meningkatkan mutu layanan. Sejauh ini, seperti dikatakan Iwan Setiawan, layanan yang diberikan JNE sangat memuaskan. Tak hanya itu, filosofi pelayanan tersebut bahkan membuahkan slogan cemerlang, yaitu Connecting Happiness.