Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pesona Riris, Perempuan Inspiratif NOVA 2015

28 November 2015   06:27 Diperbarui: 28 November 2015   08:22 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana peluang usaha game developer ini?

Sangat besar. Apalagi buat developer di Indonesia dan Asia Tenggara. Game mobile maupun komputer masih terbuka luas kesempatannya untuk game developer (disingkat gemdev) Indonesia. Masih belum jenuh bisnis game, tidak seperti industri kreatif yang bukan digital seperti barang kerajinan, sepatu, tas dan lainnya yang sudah banyak 'pemainnya'.

Bagaimana gambaran profit bisnisnya?

Hehehe… sangat-sangat besar jika game yang kita buat betul-betul bisa memenuhi selera pasar global! Hanya untuk bisa masuk ke situ sangat sulit dan butuh pengembangan game yang sangat strategis dan jangka waktu pengembangan yang tidak sebentar atau bisa tahunan untuk game kelas dunia semacam Angry Bird atau Grand Theft Auto.

(Kartu Susun Dewey yang diproduksi Gundu Productions untuk membantu para Pustakawan mengklasifikasi koleksi buku di Perpustakaan. || Foto: Dokpri. Riris)

Bagaimana perkembangan dan kompetisi bisnis ini didalam negeri?

Seperti saya sudah sampaikan di point sebelumnya, masih sedikit pemain di dalam negeri jadi masih sangat luas kesempatan merebut pasar. Bisa dibilang sampai 10 tahun ke depan masih akan sangat menarik untuk gemdev Indonesia bertumbuh subur dan cepat menancapkan posisi diantara gemdev global. Di luar negeri industri game yang lebih baru muncul bisa dikatakan hampir menyamai industri film yang sudah jauh lebih dulu marak.

Sejauhmana pemerintah mendukung pengembangan bisnis kreatif seperti ini?

Nah, sejak pemerintahan Presiden Jokowi membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kan, namun karya nyatanya belum menyentuh langsung dengan dunia game. Beberapa kali diadakan pertemuan dengan mengundang beberapa gemdev, namun belum ada aksi nyata untuk tahun 2015 ini. Mungkin masih mempelajari dan merencanakan dan semoga tahun depan sudah bergerak mereka. Jujur gemdev masih bergerak sendiri dan paling kerjasama dengan beberapa kampus yang menaruh perhatian terhadap industri ini karena terkait dengan tuntutan lulusannya.

Apa yang diharapkan dari pemerintah untuk mengembangkan bisnis ini?

Tidak usah jauh-jauh deh. Contoh saja, Singapore dan Malaysia, negara tetangga yang pemerintahnya bahkan membangun pusat kegiatan bisnis game di temgah kotanya. Mereka mengadakan event besar tahunan yang dihadiri gemdev dari seluruh dunia. Beberapa gemdev Indonesia bahkan diberikan fasilitas untuk belajar disana, karena pemerintahnya bekerja sama dengan inkubator bisnis memberikan scholarship!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun