Gambreng Games adalah pengembang game indie (independent), yang mengembangkan game untuk dijual (publish) sendiri, atau di-publish atau didistribusikan oleh pihak kedua. Adapun intellectual property game yang dikembangkan tetap dimiliki Gambreng Games.
Secara bisnis, Gambreng Games tentu membutuhkan partner usaha. “Melalui komunitas GDI (Game Developer Indonesia), kami berbagi informasi tentang pengembangan game di Indonesia, serta membangun industri game. Kami juga bergabung dengan inkubator bisnis yang dikembangkan oleh cendekiawan dan pebisnis dari ITB yaitu GEC (Ganesha Entrepreneur Club) dan mendapatkan arahan dan bimbingan bisnis. Kami berharap adanya bantuan dari pemerintah, baik itu berupa pendanaan, pengurangan pajak, maupun kemudahan perizinan. Pemerintah hendaknya juga berperan aktif mengadakan event-event yang memungkinkan terjadinya dialog antara pengembang dan investor,” tutur Riris.
Menjabarkan visi Gambreng Games, Riris mengatakan, kami ingin menjadi pengembang game indie yang menginspirasi dunia dengan mengedepankan “Playful Innovation” yaitu penemuan kreatif yang terus menerus dengan mengutamakan unsur kesenangan dalam permainan.
Bagaimana dengan misinya? Inilah empat hal yang terus diupayakan Riris bersama rekan kerjanya:
- Mengembangkan game yang menjadi Top Sales internasional.
- Membangun dan membina fan-base gamer terbesar di dunia.
- Menjadi inkubator studio game indie yang menelurkan studio baru.
- Menjadi studio game indie yang secara konsisten mengembangkan SDM dengan ‘continuous learning’.
Semakin jelas bukan, bagaimana sosok Riris di dunia teknologi. Lantas, apa produk dari Gambreng Games? “Produk kami berupa game berbasis iOS, Android dan PC (Macintosh dan Windows). Game kami mengutamakan fun, inovasi dan orisinalitas. Saat ini sudah ada beberapa game yang dikembangkan di Playstore dan Appstore. Beberapa dari game tersebut telah mendapat pengakuan lokal dan internasional,” jelas Riris bangga.
Berikut, wawancara dengan Riris via email, pada pertengahan November kemarin:
* * * * *
Mengapa pilih terjun di dunia game developer?
Terjun tidak sengaja setelah bertemu salah satu dosen Komputer waktu masih bekerja di satu universitas di Serpong. Namanya, Pak Dodick Sudirman. Beliau juga yang mengajak untuk membentuk Gambreng Games dan meminta saya menjadi CEO, karena beliau melihat kompetensi dan leadership saya. Kemudian, saya belajar sendiri secara cepat apa itu dunia game, bagaimana cara kerja di dalamnya, apa saja yang menjadi tanggung-jawab CEO dan produser sebuah game. Ternayta dunia game ini sangat menarik dan menantang sehingga saya jatuh cinta dan menjadi dunia baru selain Perpustakaan.