Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kompasianer Ini Guru Berprestasi dan Penyair Muda Bersinar

3 November 2015   22:23 Diperbarui: 4 November 2015   08:01 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umi Azzurasantika sedang berlatih gamelan. (Foto: Akun Facebook Umi Azzurasantika)

Umi pernah tampil di panggung Kethoprak bersama pesinden?

Tampil bersama sinden itu adalah kegiatan dalam rangka Bersih Dusun atau sering disebut acara Rasul di kampung tempat kelahiran saya. Saya turut tampil dalam acara Kethoprak. Di mana pemain Kethoprak tersebut banyak yang diambil dari masyarakat muda daerah setempat. Salah satunya saya. Saya melakonkan menjadi Puyengan dalam judul Kethoprak Brawijaya Kembar. Saya belajar berdialog menggunakan Bahasa Jawa halus yang digunakan dalam Bahasa Kethoprak.

Selain itu saya juga belajar adu akting dengan sinden dan pemain kethoprak yang sudah senior dan mumpuni. Saya sangat senang karena saya mengulang pengalaman saya dalam kethoprak sewaktu SD dulu. Selain itu saya belajar banyak tentang seni pertunjukkan yang tidak bisa dibilang modern namun sangat menarik untuk dipelajari dan digeluti.

Bagaimana perkembangan kanal fiksi di Kompasiana menurut kamu?

Kanal Fiksi Kompasiana semakin dibanjiri fiksianer-fiksianer hebat. Mulai dari Cerpen hingga puisi. Dari penulis senior hingga penulis yang masih kinyis-kinyis baru muncul.

Umi Azzurasantika (nomor dua dari kiri) bersama rekan guru SMKN 3 Magelang. (Foto: Akun Facebook Umi Azzurasantika)

Siapa penulis idolanya di Kompasiana? Alasannya?

Penulis idola saya adalah Rahab Ganendra. Kenapa? Bahasanya mengalir. Isi puisinya bukan puisi cengeng. Tapi mengkritisi fenomena yang sedang terjadi. Selain itu produktivitasnya yang tinggi membuat saya semakin kagum. Bisa seproduktif itu.

Bagaimana mengembangkan Kanal Fiksi Kompasiana ini ke depan, menurut kamu?

Ke depan, Kompasiana sebaiknya memberi perhatian khusus terhadap kanal fiksi. Kenapa? Karena ibarat masakan, tanpa garam akan terasa hambar. Begitu juga dengan Kompasiana. Tanpa fiksi orang akan membaca berita-berita berat setiap hari. Namun dengan fiksi akan memperindah dunia media Kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun