Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Hapus Foto Heboh Gayus Tambunan, Kebijakan Kompasiana Dibenarkan

22 September 2015   05:53 Diperbarui: 22 September 2015   08:11 6935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beda ceritanya, apabila foto menghebohkan yang diunggah Tomy Unyu Unyu memiliki sumber, keterangan foto, dan credit tittle yang jelas, maka admin Kompasiana mustinya harus mempertimbangkan penayangan foto tersebut demi kepentingan publik, meskipun ada keberatan dari salah seorang wanita yang ada di foto tersebut. Mengapa? Karena, foto tersebut dilakukan di restoran yang notabene adalah public area, sehingga tidak berlaku yang namanya privacy.

* * *

Apa yang disampaikan Ketua DKP PWI Jaya, Kamsul Hasan, juga di-amin-kan insan pers yang lain. Kali ini, datang dari Ketua Umum Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), Suwarjono.

Ketika saya wawancarai melalui telepon (Senin sore, 21 September 2015), Suwarjono yang juga menjabat Pemimpin Redaksi situs suara.com menyatakan, setiap foto yang diunggah atau dimuat oleh media harus jelas sumbernya dari siapa, bahkan tidak boleh credit tittle-nya dengan hanya menyebut “IST” atau “Istimewa”.

“Terkait foto Gayus Tambunan dan dua wanita yang menghebohkan itu, sampai tadi siang saya masih melihat di pemberitaan-pemberitaan yang ada, bahwa foto tersebut diunggah dalam status Facebook dari pemilik akun yang bernama Baskoro Endrawan. Nah, dari sini, kalau ini benar fotonya berasal dari Baskoro, maka berarti dia yang bisa disebut sebagai pemilik foto tersebut. Tapi, Baskoro sendiri harus memastikan bahwa itu foto yang dia jepret. Misalnya, dengan mencantumkan credit tittle foto tersebut dengan keterangan, misalnya: (Foto: ‘Akun Facebook/Baskoro Endrawan’) atau (Foto: ‘Baskoro Endrawan/Facebook). Begitulah semestinya bila itu memang foto milik Baskoro,” ujar Suwarjono.

Cuma memang, tukasnya lagi, pihaknya belum mengecek kembali, apakah Baskoro ini yang mengambil atau menjepret foto tersebut atau bukan? “Karena, foto yang diunggah memang harus jelas siapa yang bertanggung-jawab. Foto, tidak bisa anonym. Makanya teman-teman wartawan lain juga harus mengecek kembali, apakah ini benar foto miliknya Baskoro, atau yang bersangkutan hanya men-share saja melalui Facebook,” tutur Suwarjono yang kemudian penulis beritahu bahwa foto tersebut pertama kali diunggah oleh empunya akun Kompasiana, Tommy Unyu Unyu. Artinya, bukan Baskoro Endrawan yang pertama mengunggahnya.

Hasil jepretan fotografer Kompas Agus Susanto kala berhasil membidik sosok Gayus yang menyamar dengan menggunakan wig dan kacamata saat menonton pertandingan Daniela Hantuchova melawan Yanina Wickmayer dalam ajang Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali, medio November 2010. (Foto: tribunnews.com)

Kebijakan admin Kompasiana untuk menghapus artikel sekaligus foto itu juga dapat dibenarkan, karena dasar pijakannya, setiap foto yang diunggah harus jelas credit tittle-nya, harus jelas siapa yang bertanggung-jawab atas foto tersebut.

“Beda dengan naskah. Kalau ada narasumber yang minta untuk dirahasiakan identitasnya, dan disebut sebagai anonym maka, itu boleh-boleh saja dalam naskah. Tapi, kalau sebuah foto, apabila hendak disebutkan credit tittle-nya sebagai anonym, maka itu artinya, pihak pengelola media yang mengunggah punya kewajiban untuk mengambil-alih tanggung-jawab atas foto yang dimaksud. Dengan kata lain, dalam hal ini, Kompasiana apabila tetap mengunggah foto menghebohkan yang tanpa credit tittle, harus siap mengambil alih tanggung-jawab atas foto tersebut. Misalnya, karena Kompasiana menganggap atau beralasan bahwa, foto menghebohkan tersebut sangat penting dan publik harus mengetahui, maka sebagai penerbit, atau sebagai media, Kompasiana bersiap menyatakan, bahwa foto tersebut adalah benar adanya. Itu artinya Kompasiana mengambil-alih tanggung-jawab foto tersebut, bukan lagi dibebankan kepada fotografer siapapun,” ujar Suwarjono.

Dan, pada kasus ini, kata Suwarjono, karena Kompasiana tidak mengambil alih tanggung-jawab atas foto heboh Gayus Tambunan yang tengah duduk bertiga dengan dua wanita itu di sebuah restoran, maka menjadi sangat benar apabila Kompasiana menghapusnya. “Lebih bagus memang dihapus saja, karena tidak ada credit tittle atas foto tersebut,” ujarnya mantap.

Menarik juga bila mengkaji pemuatan foto tersebut oleh Tommy Unyu Unyu, lalu salah seorang dari kedua wanita tadi merasa keberatan, dan melayangkan keberatannya kepada admin Kompasiana (atas pemuatan foto tersebut).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun