Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beginilah Geliat UKM Tangsel

7 Agustus 2015   17:31 Diperbarui: 7 Agustus 2015   17:31 1089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ya, alhamdulillah. Sekarang mah, saya tinggal berusaha untuk membayarkan angsuran cicilannya saja tiap bulan. Pokoknya, saya taruh saja di bank itu, Rp 500 ribu setiap bulannya. Doakan saya ya Pak, supaya saya bisa melunasinya. Kalau tidak bisa melunasi, waduh, bisa bagaimana nanti nasib saya,” tuturnya sembari menyodorkan sepiring Sukun goreng ke arah saya.

Ya, Bu, saya doakan semoga lancar angsurannya,” tukas saya seraya nyomot Sukun goreng yang berwarna putih-kuning keemasan dan tebal ginuk-ginuk itu. Nyammm, nyammmmm …

Andil Perbankan

Soal dana pinjaman lunak berbunga rendah yang dicairkan bank pelat merah kepada Ibu Supiyah dan sejumlah pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kelurahan Keranggan, Setu, Tangsel, memang dibenarkan Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga, Alwani SPd.

Ketua KSU Cipta Boga, Alwani SPd, yang gigih dan ulet mendampingi serta membina pelaku UKM di Kota Tangsel, khususnya di Kelurahan Keranggan dan sekitarnya. (Foto: Gapey Sandy)

Opak, salah satu produk unggulan pelaku UKM Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)

KSU Cipta Boga inilah yang selama ini mendampingi, membina, dan mengembangkan denyut nadi UKM di Kelurahan Keranggan. Tulisan mengenai andil koperasi yang satu ini, pernah saya singgung dalam satu tulisan dan didapuk juga menjadi Headline oleh admin Kompasiana. Ini judulnya: Inilah Sentra Kacang Sangrai yang Beromzet Rp 1,9 M per bulan.

Menurut Alwani, ada sembilan pelaku UKM yang merupakan anggota KSU Cipta Boga, memperoleh dana pinjaman dari bank milik Pemerintah tersebut. “Ini merupakan wujud dari Program Kemitraan perbankan. Lengkapnya, realisasi dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Kalau untuk perusahaan swasta, PKBL ini mungkin disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) – nya,” ujar pria asli Keranggan yang pernah didaulat menjadi Duta Koperasi Provinsi Banten ini.

Adapun besaran nilai dana pinjaman PKBL yang diberikan oleh bank tersebut nilainya tidak seragam. “Ada yang Rp 10 juta seperti yang diperoleh Ibu Supiyah itu. Ada juga yang Rp 30 juta. Tergantung dari pemenuhan syarat agunan yang diajukan. Kalau jaminannya berupa BPKB kendaraan bermotor misalnya, ya bisa besar nilai dana pinjamannya. Tapi sayang sekali, tidak semua pelaku UKM dapat memenuhi syarat agunan yang seperti demikian. Makanya, saya berharap, dana pinjaman lunak dengan bunga rendah ini dapat diberikan oleh bank, dengan tanpa agunan. Meskipun, saya sendiri paham, mengapa hal ini sulit untuk direalisasikan,” urai Alwani.

Sudah dikemas dengan cantik. Kacang Sangrai Keranggan, salah satu produk unggulan hasil industri rumahan pelaku UKM Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)

Kue kering Kembang Goyang yang diproduksi Ibu Supiyah, dikemas ulang oleh KSU Cipta Boga dan dipasarkan, sekaligus seringkali ikut dipamerkan sebagai salah satu produk unggulan pelaku UKM Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun