“Ya, alhamdulillah. Sekarang mah, saya tinggal berusaha untuk membayarkan angsuran cicilannya saja tiap bulan. Pokoknya, saya taruh saja di bank itu, Rp 500 ribu setiap bulannya. Doakan saya ya Pak, supaya saya bisa melunasinya. Kalau tidak bisa melunasi, waduh, bisa bagaimana nanti nasib saya,” tuturnya sembari menyodorkan sepiring Sukun goreng ke arah saya.
“Ya, Bu, saya doakan semoga lancar angsurannya,” tukas saya seraya nyomot Sukun goreng yang berwarna putih-kuning keemasan dan tebal ginuk-ginuk itu. Nyammm, nyammmmm …
Andil Perbankan
Soal dana pinjaman lunak berbunga rendah yang dicairkan bank pelat merah kepada Ibu Supiyah dan sejumlah pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kelurahan Keranggan, Setu, Tangsel, memang dibenarkan Ketua Koperasi Serba Usaha (KSU) Cipta Boga, Alwani SPd.
KSU Cipta Boga inilah yang selama ini mendampingi, membina, dan mengembangkan denyut nadi UKM di Kelurahan Keranggan. Tulisan mengenai andil koperasi yang satu ini, pernah saya singgung dalam satu tulisan dan didapuk juga menjadi Headline oleh admin Kompasiana. Ini judulnya: Inilah Sentra Kacang Sangrai yang Beromzet Rp 1,9 M per bulan.
Menurut Alwani, ada sembilan pelaku UKM yang merupakan anggota KSU Cipta Boga, memperoleh dana pinjaman dari bank milik Pemerintah tersebut. “Ini merupakan wujud dari Program Kemitraan perbankan. Lengkapnya, realisasi dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Kalau untuk perusahaan swasta, PKBL ini mungkin disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) – nya,” ujar pria asli Keranggan yang pernah didaulat menjadi Duta Koperasi Provinsi Banten ini.
Adapun besaran nilai dana pinjaman PKBL yang diberikan oleh bank tersebut nilainya tidak seragam. “Ada yang Rp 10 juta seperti yang diperoleh Ibu Supiyah itu. Ada juga yang Rp 30 juta. Tergantung dari pemenuhan syarat agunan yang diajukan. Kalau jaminannya berupa BPKB kendaraan bermotor misalnya, ya bisa besar nilai dana pinjamannya. Tapi sayang sekali, tidak semua pelaku UKM dapat memenuhi syarat agunan yang seperti demikian. Makanya, saya berharap, dana pinjaman lunak dengan bunga rendah ini dapat diberikan oleh bank, dengan tanpa agunan. Meskipun, saya sendiri paham, mengapa hal ini sulit untuk direalisasikan,” urai Alwani.