Lewat Squee, kita mau memperkenalkan konsep mobilitas baru yang bersifat sosial yakni ‘Berbagi jalan tikus atau ratwalksharing’. Fitur utamanya ada tiga: (1) Social media yang menyatukan komunitas transportasi aktif, sekaligus bisa membuat grup jalan atau bersepeda bareng. Intinya memotivasi untuk travelling bersama. (2) Berbagi informasi rute, tips, dan navigasi jalan yang walkable atau bikeable dengan metode crowdsourcing dan teknologi geo-lokasi di antara komunitas pengguna. (3) Memberikan informasi mengenai lokasi tempat-tempat menarik di Jakarta yang terletak di sepanjang ‘jalan-jalan tikus’ tersebut, sehingga setiap orang dapat mengeksplorasi rute-rute jalan kaki atau sepeda yang seru-seru. Fungsi ketiga ini bisa memotivasi orang untuk jalan kaki atau bersepeda dalam kota, yang sifatnya lebih rekreatif.
Tujuan kami, ingin membuat suatu social tool yang sekaligus berguna untuk memetakan jalan untuk pesepeda dan pejalan kaki. Selain itu ada fungsi panic button, yakni Squeak! Button, yang berguna kalau ada kejadian darurat, misalnya kecelakaan, sakit, atau kriminalitas, baik dialami oleh si Squeeian maupun non-Squeeian yang kebetulan terjadi di jalur yang dilalui mereka. Fungsi ini dapat mengirim notifikasi ke Squeeians lainnya yang berada dalam radius tertentu, misalnya maksimum 5 menit jalan kaki misalnya, untuk meminta bantuan.
Ketika terpilih sebagai finalis terbaik di Jakarta Urban Challenge dengan juri-juri yang merupakan para tokoh global itu, bagaimana perasaannya?
Campur aduk, dalam arti yang positif ya. Hahaha ... senang, bangga, deg-degan, sempat panik juga soalnya harus reschedule ulang jadwal pesawat ke Jakarta dan siapin ini-itu. Tapi yang jelas, bisa menjadi finalis JUC merupakan pengalaman berharga yang seru sekali.
Hadiah apa dan berapa nilainya yang diperoleh sebagai finalis terbaik?
Kami menerima dana proyek untuk memulai realisasi Squee mobile app sebesar US$ 10.000. Tapi, hadiah paling utama sebenarnya adalah pengalaman, dukungan, dan networking value selama acara Summit itu. Bisa menyampaikan ide kami pada panel juri dan audience berkelas internasional, sekaligus mendapat respon yang amat sangat positif dari mereka merupakan suatu milestone penting yang dapat membuka banyak kesempatan besar lainnya untuk pengembangan Squee di kemudian hari.
Squee Mobile App itu sendiri, saat ini pengembangannya bagaimana?
Kita sudah masuk tahap planning, design, dan basic prototyping untuk Squee versi Beta.
Sebagai gambaran, bila seseorang mempergunakan Squee Mobile App (melalui gadget-nya) itu nantinya akan seperti apa praktiknya?
Secara umum ada dua kasus penggunaan. Pertama, ratwalk-sharing by appointment. Kedua, ratwalk-sharing based on destination and selected route. Sistemnya sama tapi pendekatannya berbeda. Pada intinya, seperti social media lainnya, para Squeeians bisa saling berteman, punya halaman profile, bisa saling interaksi secara public untuk mengirimkan ikon like, comment pada newsfeed, maupun private melalui private message.