Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Sistem Produksi Toyota di TMMIN, Terpelihara dan Terpercaya

20 Juni 2015   09:28 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:43 5995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelima, SHITSUKE atau Rajin, yaitu pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam menjalankan seluruh tahap ‘5S atau 5R’ secara bertahap dan berurutan.

(Ada space lokasi yang didesain menjadi taman buatan di tengah area pabrik. Foto: Kompasiana/Santo)

Keunggulan Sistem JUST IN TIME

Selain Kanban, yang juga banyak disebut-sebut Rosid, ketika memandu rombongan Kompasianer blusukan di pabrik, adalah Just In Time, yang berarti perusahaan/lini produksi/operator melakukan proses produksi barang hanya sebanyak jumlah yang diminta (konsumen) dan pada saat dibutuhkan. Dengan begitu, dapat mengurangi biaya pemeliharaan dan menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat stok, atau timbunan barang.

Inilah sistem yang dirintis Toyota Motor Corporation, dan dikenal sebagai TPS, untuk kemudian semakin moncer gaungnya dengan istilah Lean Production atau Lean Manufacturing.

Filosofi Just In Time, seperti dimuat sistemproduksitoyota.com, sangat sederhana. Yakni, penyimpanan persediaan/inventory yang tidak terpakai adalah pemborosan sumber daya. Nah, Just In Time melihat inventory sebagai sesuatu yang (dapat) memunculkan biaya tersembunyi. Makanya, dengan Just In Time, korporat dapat mendefinisikan level inventory sehingga mudah dipantau, dan semua ini berkaitan erat juga dengan performa manajemen secara keseluruhan.

* * * * *

Oh ya, agak mundur sedikit, ketika mulai memasuki area Pabrik Toyota Sunter 1, semboyan untuk memperhatikan masalah safety sangat menonjol. Ada semacam gerbang berwarna merah yang dilengkapi dengan tulisan: SAFETY FIRST. Think safety before starting work. Berpikir safety sebelum bekerja.

Masalah safety juga menjadi urutan pertama dari enam Key Performance Indicator (KPI) Achievement. Lima lainnya adalah, environment, quality, productivity, cost, dan human resources development (HRD).

(Enam Key Performance Indicators (KPI) Achievement. Foto: Kompasiana/Santo)

Untuk masalah safety ini, Rosid menjelaskan, TMMIN sangat serius melindungi keselamatan para pekerjanya. Termasuk, mereka yang menggunakan sepeda motor sebagi moda transportasi sehari-hari. Kiatnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun