Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama featured

Masuk ke Bekas Sel Bung Karno di Lapas Sukamiskin

12 Juni 2015   16:38 Diperbarui: 22 Juli 2018   21:36 5416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto #6 : Nomor bekas kamar tahanan Bung Karno di Lapas Sukamiskin, Bandung. (Foto: detik.com)

Di atas meja, lagi-lagi ada poster besar berbingkai kaca. Tapi jujur saja, saya kurang memperhatikan poster tersebut, karena desainnya kurang nyeni, dan terlalu banyak kalimat tertulis. Agak sulit buat pengunjung yang memiliki waktu hanya ‘sekejap’ di dalam sel, untuk memperhatikan tulisan-tulisan yang ada di poster. Di sebelah kanan meja kayu ada wastafel dengan desain jadoel, serta ada juga satu keran besi yang menempel ke dinding. Kerannya berwarna kuning pekat, seperti warna perunggu.

Terus, pada sisi sejajar dengan dua pintu besi, terdapat satu tiang bendera dari kayu. Tegak berdiri dan terpasang Bendera Merah Putih. Dua warna yang selalu dicintai Bung Karno.

Puas melihat-lihat di dalam bekas kamar tahanan Bung Karno, saya segera keluar sel. Terlihat di dekat pintu sel ada poster yang merupakan papan informasi, tertulis dalam dua bahasa, English dan Indonesia. Seperti yang tertulis pada sisi luar pintu besi yang terbuka: Bekas Kamar Bung Karno : The Former Room of Bung Karno. Kepada kami, penjaga Lapas yang memandu menyebutkan, dalam satu blok Timur Atas (TA) ini terdapat 58 kamar tahanan, dan bekas kamar Bung Karno adalah nomor 01, serta tidak boleh ditempati oleh siapapun, kecuali hanya pengunjung yang bermaksud melihat-lihat saja.

Foto #8 : Suasana di salah satu blok yang ada di Lapas Sukamiskin, Bandung. (Foto: rustikaherlambang.com)
Foto #8 : Suasana di salah satu blok yang ada di Lapas Sukamiskin, Bandung. (Foto: rustikaherlambang.com)
Begitulah, Anda sudah saya ajak ‘masuk’ ke bekas kamar tahanan Bung Karno. Silakan, kapan-kapan Anda berkunjung sendiri langsung ke sini yaaaaa

Perjuangan Indar Armanto Demi Peroleh Keadilan

Agenda kunjungan rombongan PWI Jaya bersama sekitar 20 blogger dari Jakarta dan Bandung lainnya adalah bersilaturahim dan berdialog dengan Indar Atmanto. Siapa beliau? Pak Indar, begitu ia akrab disapa, adalah penasehat PWI yang kini tengah memperjuangkan kebebasannya. 

Indar Atmanto juga merupakan CEO PT Indosat Mega Media (IM2) periode 2006-2012, dan kini masih menjabat sebagai Ketua Bidang Internet dan Data Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) periode 2012-2015, dan sejak Agustus 2011 juga menjabat sebagai Chief Corporate Services Officer PT Indosat Tbk, dan Komisaris Utama PT IM2.

Dalam press release-nya, PWI Jaya menyebutkan, Indar Atmanto adalah salah satu pelopor “internet murah” yang dengan terobosannya membuat Mobile Broadband Internet, sehingga mendapatkan penghargaan internasional dari World Broadband Association (WBA). Selain itu, Indar juga memperoleh penghargaan Satya Lencana Wirakarya dari Presiden RI kala itu, Soesilo Bambang Yudhoyono atas jasa meningkatkan penetrasi internet ke pedalaman Indonesia.

PWI Jaya yang menyatakan dukungan atas pembebasan Indar Atmanro menyatakan, Indonesia saat ini membutuhkan banyak orang seperti sosok Indar Atmanto, yang memiliki keahlian khusus di bidang ICT, yang sejak awal turut berperan aktif dalam upaya meningkatkan penetrasi internet di seluruh pelosok Indonesia. 

Semua pihak prihatin dan mendukung kebebasan Indar Atmanto, karena bila kasus ini terus berlanjut tanpa kepastian hukum, tentu akan berdampak serius bagi munculnya “Indar-Indar” lainnya yang telah berjuang keras di industri ICT nasional.

“Kunjungan kami ke Lapas Sukamiskin ini membuktikan bahwa Pak Indar Atmanto tidak sendirian menjalani ujian kehidupan ini. Kami semua ikut merasakan, dan berharap ahar putusan Peninjauan Kembali yang diajukan dapat menghasilkan keputusan yang diharapkan bersama,” ujar Ketua PWI Jaya, Endang Werdiningsih didampingi Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Jaya, Kamsul Hasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun