[caption id="attachment_402246" align="aligncenter" width="567" caption="Tahun 2013, kondisi pada saat Jalur Pipa Gas Pamulang, depan Kampus Universitas Pamulang ditertibkan. (Foto: thebantenjournal.com)"]
[caption id="attachment_402247" align="aligncenter" width="567" caption="Maret 2015, lapak pedagang kaki lima kembali memadati lahan Jalur Pipa Gas di depan Kampus Universitas Pamulang. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_402248" align="aligncenter" width="567" caption="Papan peringatan TERTANAM PIPA GAS BERTEKANAN TINGGI di depan Kampus Universitas Pamulang, persis di tengah-tengah lahan terbuka yang kerapkali dijadikan lahan parkir kendaraan. (Foto: Gapey Sandy)"]
Tapi, keasrian lahan JPG di depan perumahan Pamulang Permai I berbeda sekali dengan kondisi di seberangnya, yaitu lahan di atas JPG yang ada di depan Kampus Universitas Pamulang, dan SMK/SMEA Sasmita Jaya. Karena, meskipun pada 2013 lalu sudah dilakukan penertiban, tetapi kini, penulis menyaksikan sendiri bahwa banyak pedagang kaki lima yang kembali memadati lahan di atas JPG. Mereka digusur, dan kini sudah kembali memadati kawasan lahan JPG itu lagi. Memang, sejak upaya penertiban pada 2013 itu, ada ruang terbuka di atas lahan JPG di kawasan tersebut. Hanya saja, tak ayal, justru dengan adanya lahan terbuka, malah dimanfaatkan sebagai lahan parkir mobil dan motor oleh pihak kampus dan sekolah tersebut. Padahal, aparat berwajib juga telah memasang rambu lalu-lintas tanda “Larangan Parkir” di lahan terbuka tersebut.
[caption id="attachment_402249" align="aligncenter" width="500" caption="Tahun 2013. Kondisi usai penertiban di Jalur Pipa Gas, dekat Bunderan Pamulang dan di depan Kampus Universitas Pamulang. (Foto: Ngesti Setyo Moerni)"]
[caption id="attachment_402250" align="aligncenter" width="567" caption="Kondisi terkini Maret 2015. Beda sekali dengan foto di atas, usai penertiban Jalur Pipa Gas dekat Bunderan Pamulang dan depan Kampus Universitas Pamulang, pada 2013 lalu. (Foto: Gapey Sandy)"]
Kiranya, penertiban yang dilaksanakan Pertamina Gas harus sering-sering dilakukan. Minimal, satu tahun sekali. Atau, kalau Pertamina Gas tidak mau repot-repot melakukan penertiban, yang langsung saja dibangun pagar beton pada sisi kiri dan kanan lahan JPG miliknya. Bukankah langkah itu baik untuk Pertamina Gas, dan juga baik sekaligus aman untuk warga masyarakat sekitar? Lagipula, kalau itu adalah lahan milik Pertamina Gas, siapa juga yang akan berani menggugat, apabila dilakukan pemagaran beton, demi menjaga penyerobotan lahan seperti yang sudah-sudah? Bukan begitu, bukaannn … ?
* * *
Berikut adalah foto-foto terkini (Maret 2015), kondisi di Jalur Pipa Gas Pamulang.
[caption id="attachment_402253" align="aligncenter" width="567" caption="Di area Jalur Pipa Gas. Di balik papan peringatan Pertamina Gas, dibangun lapangan futsal. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_402254" align="aligncenter" width="567" caption="Di area Jalur Pipa Gas Pamulang. Dimanfaatkan sebagai Lapangan Volley. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_402256" align="aligncenter" width="567" caption="Di area Jalur Pipa Gas. Prasasti PERINGATAN Tanah Milik Pertamina Gas yang Tertanan Pipa Gas Aktif Bertekanan Tinggi. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_402257" align="aligncenter" width="567" caption="Meski sudah ada tanda Larangan Parkir, dan papan peringatan Pipa Gas Aktif Bertekanan Tinggi dari Pertamina Gas, tetap saja parkir di atas Jalur Pipa Gas. Lokasi depan SMK/SMEA Sasmita Jaya, Pamulang. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_402258" align="aligncenter" width="567" caption="Patok atau tiang batu yang dipasang Pertamina, kini sudah di bibir pagar Kampus Universitas Pamulang. Perlu dilakukan perbaikan patok atau tiang batu di Jalur Pipa Gas ini. (Foto: Gapey Sandy)"]
[caption id="attachment_402259" align="aligncenter" width="567" caption="Mulai coba membangun tembok dengan susunan batu batako., padahal ini adalah Jalur Pipa Gas. (Foto: Gapey Sandy)"]