Ia tentunya ingin menjadi “media darling” seperti Jokowi saat pilpres. Ia sadar, media adalah salah satu cara untuk menaikkan elektabilitas, sehingga memuluskan langkahnya menuju DKI-1.
Sampai sedemikian jauh, kita belum tahu, Yusril akan tetap menggunakan jalur independen atau jalur partai. Jika lewat jalur independen, kita belum bisa mengecek, sudah berapa ratus ribu KTP dukungan yang diperolehnya. Jika lewat jalur partai, kita belum bisa mengecek partai mana yang akan mendukung dan mengusungnya.
Semoga saja PDIP berkenan mendukung dan mengusung Yusril. Ini kesempatan buat PDIP dan Yusril, mumpung Ahok sudah memantapkan diri menuju DKI-1 lewat jalur independen.
Berharap, boleh dong? Politik itu sangat dinamis dan berubah-ubah. Hari ini lawan, besok bisa jadi kawan.
Yusril itu kawan. Jika Yusril didukung PDIP, program Yusril untuk wong cilik dengan belanja ke pasar masih bisa dilanjutkan. Nitip pete dong, Pak! []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H