Cara Tuhan menjawab doa setiap umat-Nya memang unik dan kerap tidak masuk akal dan sulit diselami oleh nalar manusia Siapa sangka Tuhan memakai Bapak untuk menjawab doa-doa mereka. Berkat keberanian Bapak, Tuhan akhirnya juga memberikan berkat berupa rumah susun kepada sebagian warga Kalijodo. Mereka kini tidak lagi bermukim di permukiman kumuh dan lingkungan yang tidak sehat.
Warga Jakarta – juga masyarakat Indonesia – dan tentunya Bapak dan staf serta aparat kepolisian dan TNI pantas bersyukur kepada-Nya, sebab pembongkaran bangunan di Kalijodo yang berlangsung pada Senin (29 Februari) berjalan lancar. Padahal banyak di antara kami yang mengkhawatirkan pembongkaran yang Bapak lakukan akan mendapat perlawanan sengit dari sebagian warga di sana.
Alhamdulillah! Puji Tuhan, kekhawatiran kami tidak terjadi. Demikian pula, ancaman bahwa 1.000 perempuan penghibur lelaki nakal di Kalijodo akan melakukan aksi unjuk rasa yang tidak senonoh tidak terwujud.Â
Setelah penggusuran berjalan aman, ke depan, sebagaimana Bapak janjikan kepada warga Jakarta, Kalijodo akan Bapak ubah menjadi taman hijau. Kami mengharapkan Bapak segera merealisasikan janji tersebut.
Melalui surat terbuka ini, izinkan kami meminta kepada Bapak, agar Bapak membangun kembali rumah ibadah (masjid dan gereja) yang juga Bapak bongkar, tentunya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sebelum dibongkar, di kawasan itu ada Gereja Bethel Indonesia. Sudilah kiranya Bapak menghadirkan kembali rumah Tuhan tersebut, begitu juga bangunan masjidnya.
Kami rindu, masjid dan gereja dibangun berdampingan dan umat-Nya bisa leluasa beribadah dan hidup saling mengasihi dalam damai dan sejahtera. Dengan begitu dari Kalijodo terpancar kebhinekaan Indonesia yang sungguh amat mulia itu.
Bapak Ahok yang dikasihi Tuhan.
Sebagaimana banyak diberitakan media, Bapak akan kembali mencalonkan diri menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Sayang, Wali Kota Bandung Bapak Ridwan Kamil tidak bersedia dicalonkan menuju DKI-1 dengan berbagai alasan. Padahal Bapak Ridwan bisa menjadi penyeimbang demokrasi dalam Pilkada Serentak di Jakarta pada Februari 2017.
Tapi, baiklah, itu menjadi hak beliau untuk menerima atau menolak. Faktanya, Bandung, seperti yang disuarakan warga kota Priangan itu, memang masih membutuhkan beliau, seperti halnya Jakarta memerlukan kehadiran Bapak.
Itu berarti posisi Bapak dalam proses pemilihan gubernur DKI Jakarta semakin kuat. Â Maaf, kalau saya terkesan menggurui, kenyataan itu jangan menjadikan Bapak sombong dan besar kepala.
Bapak sekarang berada di puncak. Bahkan ada yang mengatakan, 2016 adalah tahunnya Ahok. Bapak jangan terbuai dengan berbagai sanjungan. Sebaliknya, dengarkanlah kritik dan masukan dari siapa pun, termasuk dari lawan-lawan politik Bapak.