Mohon tunggu...
Gan Pradana
Gan Pradana Mohon Tunggu... Dosen - Hobi menulis dan berminat di dunia politik

Saya orang Indonesia yang mencoba menjadi warga negara yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tanya Jawab Imajiner Sidang MKD (2)

7 Desember 2015   16:09 Diperbarui: 7 Desember 2015   16:09 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RB: Ya, benar-benar. Saya menduga memang seperti itu. Tidak mungkin Bapak menyuap pribadi Presiden dan Wapres dengan saham 11 persen dan 9 persen. Setya Novanto sebagai negarawan tidak mungkin melakukan perbuatan senaif itu.

SN: Benar yang mulia. Saya tidak seperti yang dituduhkan banyak orang. Saya berniat menolong, kok malah dijatuhkan. Orang-orang di luar sana memang keterlaluan dan sentimen dengan saya.

RB: Benar, saya setuju dengan apa yang Bapak ungkapkan. Mereka adalah musuh Bapak yang sentimen kepada Bapak. Saya berharap Bapak jangan sempat berpikir mundur sebagai ketua DPR.

SN: Terimakasih yang mulia atas dukungan kepada saya. Saya memang tidak berniat mundur, baik sebagai anggota DPR atau ketua DPR. Saya lakukan itu semua demi bangsa dan negara.

RB: Dalam rekaman pembicaraan juga disebut-sebut bahwa Muhammad Riza Chalid memberikan uang Rp 500 miliar untuk Koalisi Merah Putih. Apakah Bapak tahu itu?

SN: Saya tidak tahu yang mulia.

RB: Oh, ya sudah, sebab saya memang mengharapkan jawaban seperti itu, sehingga MKD nantinya tidak memberikan sanksi apa-apa kepada Bapak.

GILIRAN  SUPRATMAN ANDI AGTAS DARI FRAKSI GERINDRA MINTA WAKTU BERTANYA. KARENA YANG MEMIMPIN SIDANG KONCONYA SENDIRI, YAITU ABDUL KAHAR MUZAKIR, MAKA SUPRATMAN PUN LANGSUNG DIPERSILAKAN BERTANYA KEPADA SETYA NOVANTO.

Supratman Andi Agtas (SAA): Mengapa Bapak begitu peduli kepada bangsa dan negara, sehingga Bapak merasa perlu untuk membantu memperpanjang kontrak PT Freeport?

SN: Terus terang saya prihatin, jika kontrak usaha PT Freeport tidak diperpanjang, maka akan merugikan Indonesia. Di sana ada 30.000 orang Indonesia yang bekerja. Jika mereka nantinya menganggur, siapa yang bertanggung jawab. Memangnya orang-orang yang sekarang membully saya mau bertanggung jawab?

SAA: Berandai-andai jika perundingan atau lobi yang Bapak lakukan berhasil, Bapak tidak mendapatkan imbalan satu sen pun, kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun