Mohon tunggu...
Gan Pradana
Gan Pradana Mohon Tunggu... Dosen - Hobi menulis dan berminat di dunia politik

Saya orang Indonesia yang mencoba menjadi warga negara yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tanya Jawab Imajiner Sidang MKD (2)

7 Desember 2015   16:09 Diperbarui: 7 Desember 2015   16:09 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

AKM: Baik, sekarang saya akan konfirmasi kepada Bapak. Benarkah Bapak mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden untuk minta saham kepada PT Freeport?

SN: Tidak benar Yang Mulia. Itu fitnah. Saya tidak pernah minta saham, sebab saya sudah punya saham di mana-mana. Saya, kan pengusaha. Sumpah, disambar gledek, saya juga tidak pernah mencatut nama Presiden dan Wapres. Ngapain saya mencatut-catut nama mereka. Ngeri.

AKM: Tempo hari Bapak juga sudah menjelaskan bahwa Bapak tidak mencatut nama presiden dan wapres sebab mereka adalah bagian dari simbol negara. Saya percaya Bapak tidak senaif itu karena Bapak sangat menghormati simbol-simbol negara dan tidak akan mencederainya. Saya percaya apa yang Bapak jelaskan.

SN: Terimakasih Yang Mulia atas dukungannya. Doakan Yang Mulia agar saya tetap mengdepankan kepentingan bangsa dan negara.

AKM: Benar, Bapak sebagai ketua DPR memang harus menjaga wibawa bangsa dan negara. Mendengar rekaman pembicaraan di sidang MKD tempo hari, ucapan Bapak memang sangat berwibawa dan sama sekali tidak punya motif bisnis, apalagi mencari keuntungan untuk diri sendiri.

SN: Betul sekali yang mulia. Apa yang saya sampaikan dalam pertemuan itu memang untuk kepentingan bangsa dan negara, utamanya masyarakat Papua yang selama ini ditinggalkan, baik oleh PT Freeport maupun pemerintah.

AKM: Wow, luar biasa sekali dedikasi Bapak Setya Novanto untuk bangsa ini. Saya bangga dengan dedikasi Bapak. Makanya di forum mulia ini saya tidak segan-segan membela Bapak. Lha wong Bapak memang tidak salah kok. Itu Sudirman Said yang mengadu ke MKD memang tidak tahu diri. Atau jangan-jangan dia dan kelompoknya yang ingin jadi mafia baru di dunia pertambangan.

SN: Benar Yang Mulia. Saya juga berpikir seperti itu. Terimakasih atas apresiasi yang diberikan kepada saya. Saya memang negarawan. Saya mencurigai ada pihak yang tidak senang dengan kiprah saya di politik dan dunia usaha.

ABDUL  KAHAR MUZAKIR  YANG MEMIMPIN SIDANG KEMUDIAN MEMBERIKAN KESEMPATAN KEPADA REKANNYA DI FRAKSI GOLKAR RIDWAN BAE UNTUK BERTANYA.

Ridwan Bae (RB): Bapak Setya Novanto yang saya muliakan. Dalam rekaman pembicaraan, yang menyebut pembagian saham untuk Presiden dan Wapres adalah Muhammad Riza Chalid, bukan Bapak. Suara yang di luar sana memang fitnah. Ngomong-ngomong setujukah Bapak soal pembagian saham itu?

SN: (Berpikir sejenak). Gimana, ya? Jika pun saya setuju, itu bukan untuk pribadi Presiden dan Wakil Presiden, tapi untuk lembaga kenegaraannya. Jadi saham itu ujung-ujungnya ya untuk negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun