Mohon tunggu...
Ega Noviyanti
Ega Noviyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

NIM: 43121120095 | Program Studi: Sarjana Manajemen | Fakultas: Ekonomi dan Bisnis | Jurusan: Manajemen | Universitas: Universitas Mercu Buana | Dosen: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Sarjana dan Menciptakan Etika Kebahagiaan Aristotle

28 September 2024   16:33 Diperbarui: 28 September 2024   16:37 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada dua jenis kebajikan utama dalam pandangan Aristoteles:

  1. Kebajikan intelektual: Terkait dengan kemampuan berpikir rasional, seperti kebijaksanaan dan pemahaman.
  2. Kebajikan moral: Terkait dengan tindakan kita dan bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain, seperti keberanian, keadilan, dan kemurahan hati.

Golden Mean: Menemukan Keseimbangan

Salah satu konsep penting dalam etika Aristoteles adalah golden mean atau jalan tengah. Aristoteles berpendapat bahwa kebajikan adalah titik tengah antara dua ekstrem: kekurangan dan kelebihan. Misalnya, keberanian adalah titik tengah antara pengecut dan nekat. Dengan kata lain, kebajikan adalah tentang menemukan keseimbangan dalam segala hal.

Peran Rasionalitas

Aristoteles menekankan pentingnya rasionalitas dalam mencapai eudaimonia. Manusia, sebagai makhluk rasional, memiliki kemampuan untuk berpikir, merenungkan, dan membuat keputusan yang bijaksana. Dengan menggunakan akal budi, kita dapat mengidentifikasi tindakan mana yang akan membawa kita lebih dekat ke kebahagiaan sejati.

Implikasi bagi Kehidupan Modern

Meskipun Aristoteles hidup ribuan tahun yang lalu, pemikirannya tentang etika dan kebahagiaan masih sangat relevan hingga saat ini. Konsep eudaimonia dan kebajikan dapat menjadi panduan bagi kita dalam menjalani kehidupan yang lebih bermakna. Dengan mengembangkan kebajikan-kebajikan seperti keberanian, keadilan, dan kemurahan hati, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, berkontribusi pada masyarakat, dan menemukan kepuasan dalam hidup.

Pengetahuan yang Diperoleh di Bangku Kuliah dan Etika Kebahagiaan Aristoteles

Pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan, khususnya di bidang humaniora, memiliki kaitan yang erat dengan konsep etika kebahagiaan yang diusung oleh Aristoteles. Berikut adalah beberapa cara di mana pengetahuan ini dapat berkontribusi:

  1. Pemahaman yang Lebih Mendalam tentang Manusia:

    • Psikologi: Mempelajari psikologi membantu kita memahami motivasi, emosi, dan perilaku manusia. Dengan pemahaman ini, kita dapat lebih baik mengelola emosi diri dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.
    • Sosiologi: Studi tentang masyarakat dan interaksi sosial memberikan wawasan tentang bagaimana kita berinteraksi dalam konteks yang lebih luas. Ini membantu kita memahami peran kita dalam masyarakat dan bagaimana kita dapat berkontribusi secara positif.
    • Antropologi: Mempelajari budaya yang berbeda membantu kita menghargai keberagaman dan mengembangkan sikap toleransi.
  2. Pengembangan Keterampilan Kritis:

    • Analisis: Melalui berbagai mata kuliah, kita dilatih untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, dan mengevaluasi argumen. Keterampilan ini sangat penting untuk membuat keputusan yang bijaksana dan hidup yang bermakna.
    • Sintesis: Kemampuan untuk menghubungkan berbagai ide dan konsep memungkinkan kita untuk mengembangkan pemahaman yang lebih holistik tentang dunia.
  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun